LOGIN www.qiblalocator.com Cara Mencari Arah Kiblat yang Jadi Prasyarat Menjalankan Ibadah Salat
Qibla Locator atau penunjuk arah kiblat antara lain dirancang oleh Ibn Mas’ud dengan menggunakan peranti lunak aplikasi Google Maps API v2, sejak 2006
Ternyata arah utara magnetik Bumi itu berbeda di tiap kota dari waktu ke waktu.
Hal ini dipengaruhi oleh rotasi Bumi.
Penelitian menunjukkan arah utara magnetik terus bergeser sekitar 4,8 kilometer per tahun.
Pada tahun 2005 pergeserannya mencapai 800 kilometer dari kutub utara sebenarnya.
Pada 2050 diperkirakan utara magnetik Bumi mendekati Siberia.
Baca juga: Tentukan Ulang Arah Kiblat saat Matahari Lintasi Kabah, Hanya Pada Tanggal 15-16 Juli di 3 Waktu
Qibla Locator
Penggunaan kompas sebagai penunjuk arah kiblat belakangan memang dianggap kurang akurat.
Belakangan diperkenalkan peranti lunak Qibla Locator yang termuat dalam situs web http://www.qiblalocator.com.
Qibla Locator atau penunjuk arah kiblat antara lain dirancang oleh Ibn Mas’ud dengan menggunakan peranti lunak aplikasi Google Maps API v2, sejak tahun 2006.
Pengembangan tampilan dan aplikasinya kemudian melibatkan Hamed Zarrabi Zadeh dari Universitas Waterloo di Ontario, Kanada.
Pada Qibla Locator versi Beta seri 0.8.7 itu dilengkapi dengan geocoding dari Yahoo, pengontrol arah pada citra peta, dan indikator tingkat pembesaran.
Hingga September 2007 dihasilkan empat versi Beta dengan beberapa aplikasi tambahan, Geocoder, dan tampilan jarak.
Dengan Qibla Locator yang berbasis Google Earth ini dapat diketahui arah kiblat dari mana pun kita berada.
Untuk mengetahuinya, di bagian atas situs itu ada kotak untuk memasukkan lokasi, alamat atau nama jalan, kode pos, dan negara atau garis lintang dan garis bujur.
Maka di sisi kanan gambar peta akan muncul besaran arah kiblat atau kabah dan jaraknya dari posisi lokasi yang kita masukkan.