Tenny C Soriton: Sambas dan Kubu Raya Terpilih Sebagai Daerah Percontohan Pelayanan KB MKJP
Saya mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Sambas atas komitmen dan dukungan atas terselenggaranya kegiatan ini.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kabupaten Sambas dan Kabupaten Kubu Raya telah dipilih sebagai daerah percontohan Pelayanan KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang). Hal itu disampaikan langsung Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Tenny C Soriton.
Dijelaskan Tenny C Soriton pertimbangan dipilihnya dua kabupaten ini, karena mempunyai Pasangan Usia Subur (PUS) yang cukup tinggi berdasarkan proyeksi BKKBN Pusat dan data BKKBN Kalbar.
“Saya mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Sambas atas komitmen dan dukungan atas terselenggaranya kegiatan ini. Launching ujicoba pelayanan KB MKJP dengan dukungan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi bahwa dengan dialihnya dukungan dana penggerakan Pelayanan KB MKJP dari APBN ke APBD melalui BOKB akan lebih mendekatkan program kepada masyarakat," kata Kaper BKKBN Kalbar, Tenny C Soriton, saat membuka kegiatan launching ujicoba pelayanan KB MKJP Fasilitasi DAK BOKB Tahun 2021 di Kabupaten Sambas, Rabu 17 Februari 2021.
Ia mengatakan, pada tahun tahun sebelumnya dukungan pelayanan KB MKJP tersebut sebagian bersumber dari APBN yang dalam hal ini ada pada anggaran Perwakilan BKKBN Kalbar.
"Besaran Dana BOKB Kabupaten Sambas untuk tahun 2021 sebesar kurang lebih Rp 6 miliar. Ini angka yang cukup besar termasuk Dana BOKB Fisik dan Operasional sehingga ini perlu dikelola dengan baik dan terencana," kata Tenny C Soriton.
Baca juga: BKKBN: Sambas Jadi Daerah Percontohan Program MKJP di Kalimantan Barat
Dijelaskan Tenny, BKKBN lebih fokus ke alat Kontrasepsi MKJP (IUD, Implant, MOW, MOP) karena menjadi skala prioritas. Hal itu dilakukan untuk Pelayanan kedepan, menghindari putus pakai alat kontrasepsi (droup out).
"Ini banyak kelebihannya serta faktor kegagalan Alat Kontrasepsi MKJP lebih Kecil dibanding dengan Non MKJP (Suntik, Pil, Kondom). Dan untuk pelayanan Non MKJP masih tetap kita layani. Semua Pelayanan KB baik MKJP maupun Non MKJP diperuntukkan bagi masyarakat secara gratis," ujarnya.
Ditambahkanya, untuk sosialisasi tentang BOKB ini, BKKBN telah melakukan sejak Oktober 2020.
Dengan harapan pada Januari 2021 sudah bergerak, karena ada beberapa situasi dan sistem edukasi keuangan ditiap daerah berbeda-beda. Sehingga ada permasalahan tiap tiap kabupaten ada yang belum melaksanakan.
Berkualitas
Kepala Dinas Perlindungan Perempuan, Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sambas, Uray Hendi Wijaya mengatakan, program KB MKJP adalah guna mewujudkan pertumbuhan penduduk yang berkualitas dan seimbang.
"Bahwa dalam Program Keluarga Bangga Kencana, guna mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang. Dengan harapan bisa mewujudkan keluarga yang berkualitas di Kabupaten Sambas," ujarnya.
Dijelaskan oleh Uray, selama masa Pandemi Covid-19 angka kelahiran di Indonesia meningkat cukup tinggi. Kata dia, ada kurang lebih 500 ribu angka kelahiran anak selama masa Pandemi Covid-19.
"Kami sampaikan, saat ini dimasa Pandemi Covid-19, disinyalir bahwa selama pandemi tingkat kelahiran meningkat bahkan sampai 500 ribu angka kelahiran tidak terencana di Indonesia," katanya.
"Ini berdampak pada kesehatan ibu dan pola asuh kepada anak. Untuk itu, hadirnya MKJP ini bisa mewujudkan angka kelahiran yang terencana dalam jangka panjang," jelasnya.
Oleh karenanya, hadirnya MKJP kata dia untuk mengatur lama masa kelahiran dan juga untuk mencegah terjadinya stunting pada anak dan menjaga kesehatan ibu.
"Dan jika terjadi pola asuh yang keliru, bisa menyebabkan stunting pada anak, dan kesehatan ibu tidak maksimal. Karena itu kita harapkan, peningkatan akses terhadap KB walau pada masa pandemi, pelayanan KB tetap bisa meningkat," bebernya.
"Kami optimistis, target yang diberikan BKKBN Provinsi bisa terlaksana di seluruh kecamatan di Kabupaten Sambas. Dengan harapan, delapan fungsi keluarga bisa kita jalankan. Salah satunya melalui hadirnya kampung KB di setiap Kecamatan dan KB MKJP," jelasnya.
Bangun SDM
Bupati Kabupaten Sambas, H Atbah Romin Suhaili menilai program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang dijalankan di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Sambas sangat berkontribusi besar dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM).
"Program Bangga Kencana adalah salah satu program sosial dasar, yang penting bagi daerah. Program ini memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan SDM kita dimasa sekarang dan dimasa-masa yang akan datang, khususnya di kabupaten Sambas," kata Bupati Atbah.
Hal itu diungkapkanya saat membuka kegiatan launching ujicoba pelayanan KB MKJP Fasilitasi DAK BOKB Tahun 2021 di Kabupaten Sambas.
Dalam kegiatan itu juga turut hadir Wakil Bupati Sambas, Hj Hairiah, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Tenny C Soriton, Kepala DP3AP2KB Kabupaten Sambas, Hendri Wijaya, Forkopimda dan Kepala Dinas OPD Sambas lainnya di ruang pertemuan Kantor Bupati Sambas.
"Program Bangga Kencana merupakan usaha pemerintah untuk membangun manusia indonesia yang berkualitas dan pada dasarnya pemerintah berkeinginan untuk perubahan dari suatu kondisi tertentu menuju keadaan lain yang lebih bernilai agar proses perubahan dapat terjangkau sasaran sasaran perubahan keadaan yang lebih baik dan dapat digunakan sebagai pengendali masa depan," katanya.
Atbah juga menjelaskan, menurunkan angka laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas penduduk, dimana salah satu upaya untuk mencapai penduduk tumbuh kembang adalah dengan melakukan pelayanan kontrasepsi sesuai target yang dibagi ke kabupaten/kota.
"Kegiatan ini sangat penting sebagai wadah senigritas antara pemerintah daerah dan lintas sektor, jika dalam Koordinasi yang baik dan kesinambungan dalam managemen pelayanan KB dimana salah satu tantangan Pelayanan KB adalah belum maksimalnya ketersediaan keterjangkauan dan kualitas pelayanan KB,” katanya.