BKKBN: Sambas Jadi Daerah Percontohan Program MKJP di Kalimantan Barat

Dikesempatan itu, Kepala BKKBN Provinsi Tenny Calveni Soriton mengatakan dirinya mengapresiasi launching MKJP di Kabupaten Sambas.

TRIBUNPONTIANAK/M WAWAN GUNAWAN
Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili dan Kepala BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Tenny Calveni Soriton saat memantau pelaksanaan launching MKJP di Kabupaten Sambas, Rabu 17 Februari 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, melakukan Launching Pelayanan Keluarga Berencana Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (KB MKJP) yang di Kabupaten Sambas.

Launching itu dilaksanakan bersamaan dengan Dinas Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sambas, di Aula utama Kantor Bupati Sambas.

Dikesempatan itu, Kepala BKKBN Provinsi Tenny Calveni Soriton mengatakan dirinya mengapresiasi launching MKJP di Kabupaten Sambas.

"Saya apresiasi yang tak terhingga atas dukungan pemerintah daerah Kabupaten Sambas dalam melaksanakan kegiatan MKJP ini," ujarnya, Rabu 17 Februari 2021.

Kata dia, Sambas adalah salah satu Kabupaten percontohan dalam pelaksanaan program MKJP di 2021.

"Dan Kabupaten Sambas menjadi salah satu Kabupaten percontohan di Kalimantan Barat, bersama dengan Kubu Raya. Pemilihan Sambas menjadi percontohan karena memiliki usia subur yang cukup tinggi," katanya.

Baca juga: Bupati Atbah Hadiri Launching Pelayanan KB MKJP

Diungkapkan dia, tahun ini jumlah anggaran yang di gelontorkan untuk Kalbar jumlahnya cukup besar. Sehingga harus di kerjakan secara maksimal.

"Hal ini diharapkan akan lebih mendekatkan program kepada masyarakat, dengan total anggaran kurang lebih 51 miliar, untuk 14 Kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Barat. Dan ini menjadi salah satu pelayan dasar yang dirasakan lansung oleh masyarakat," ungkapnya.

"Sehingga ini menjadi PR Kita semua untuk bagaimana agar program ini bisa berjalan dengan baik, terutama di tengah pandemi Covid-19," sambungnya.

Baca juga: Bupati Atbah Jalani Vaksinasi Dosis Kedua

Menyukseskan program MKJP ini juga kata dia, dalam rangka mewujudkan pertumbuhan penduduk berkualitas di Kalimantan Barat, khususnya di Sambas.

"Laju pertumbuhan penduduk kita 2,4 sampai dengan 2,5 persen di sensus penduduk 2020. Dan itu bukan jumlah yang sedikit, jika di hitung dari total 5,6 juta masyarakat Kalimantan Barat," bebernya.

Selanjutnya kata dia, mereka akan melakukan penelitian mengenai apakah pertumbuhan penduduk itu di usia 0-14 tahun atau 15-49 tahun.

"Dan ini nanti akan kita lihat, apakah pertumbuhan penduduk mulai dari 0-14 tahun atau angka kelahiran, atau 15-49 tahun atau usia produktif, karena faktor transmigrasi," tutupnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved