21 Link Live Streaming Misa Rabu Abu Hari Ini 17 Februari 2021 - Tata Cara Menerima Abu Berbeda
21 link live streaming Misa Rabu Abu di Indondesia, mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara dan Bali hingga Pulau Kalimantan.
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
Pada hari ini umat Katolik berusia 18-59 tahun diwajibkan berpuasa, dengan batasan makan kenyang paling banyak satu kali, dan berpantang.
Baca juga: Uskup Agung Pontianak Sabet Penghargaan Inspiring Professional Award 2021
PERAYAAN RABU ABU DAN PENERIMAAN ABU PADA MASA PANDEMI
Dikutip dari parokiminomartani.com, berikut tata cara perayaan Rabu Abu dan penerimaan abu pada masa pandemi:
1. Pelaksanaan
a. Misa/ibadat Rabu Abu dapat dirayakan mulai hari Selasa 16 Februari 2021 sampai dengan Kamis pagi 18 Februari 2021. (Lihat: Pedoman Lingkaran Natal dan Paskah Komlit Regio Jawa 2006, 38.1).
b. Misa/ibadat Rabu Abu dapat dilaksanakan secara online dan/atau tatap muka (offline) dengan menerapkan protokol kesehatan secara semestinya.
c. Misa/ibadat Rabu Abu dapat dilaksanakan di gereja, kapel, dan tempat-tempat lain yang memungkinkan dengan menerapkan protokol kesehatan secara semestinya.
d. Penerimaan abu dapat juga dilakukan di keluarga, lingkungan, dan komunitas biara.
e. Masing-masing keluarga, lingkungan, dan komunitas biara yang mengikuti misa/ibadat Rabu Abu secara live streaming dapat menyediakan sendiri abunya (dari daun palma) untuk dimintakan berkat imam (atau prodiakon dapat memercikinya dengan air suci) dan pada waktunya diterimakan pada semua umat yang mengikutinya.
f. Pembakaran daun palma hendaknya dilakukan secara terpisah dari misa/ibadat Rabu Abu.
Baca juga: Hadiri Misa Syukur Tahun Baru Imlek 2572, AKP Sulastri Himbau Jamaat Jadi Polisi Untuk Diri Sendiri
2. Cara Menerimakan
a. Setelah doa pemberkatan dan perecikan abu dengan air suci, Imam – dengan tetap memakai masker – mengucapkan sekali saja untuk seluruh umat: “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil” atau “Ingatlah bahwa engkau adalah debu dan akan kembali menjadi debu”.
b. Selanjutnya, tanpa kata-kata:
i. Imam/prodiakon/asisten luar biasa menaburkan abu di kepala masing-masing umat.