BREAKING NEWS - Bupati Jarot Berang❗ Namanya Kembali Dicatut di Medsos, Minta Polisi Usut Tuntas

Tak hanya itu, akun palsu itu juga mencatut nama Jarot Winarno untuk digunakan menipu calon korbannya, dengan modus meminta bantuan transfer pulsa.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Tangkapan layar akun palsu Jarot Winarno 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Bupati Sintang, Jarot Winarno berang, namanya kembali dicatut oknum tak bertanggungjawab di media sosial untuk menebar informasi palsu.

Akun palsu Facebook Jarot Winarno terbaru menebar informasi rekrutmen tenaga honorer, hingga program CPNS tanpa tes langsung lulus di grup media sosial Facebook.

Tak hanya itu, akun palsu itu juga mencatut nama Jarot Winarno untuk digunakan menipu calon korbannya, dengan modus meminta bantuan transfer pulsa.

"Jadi saya menyayangkan, ya. Ini muncul lagi akun palsu mengatasnamakan saya, lalu minta duit, lalu bahkan luar biasa ini seolah-olah bisa mengatur penerimaan tenaga honorer dan PNS," sesal Jarot.

Baca juga: Akses Jembatan Poros Lengkenat-Sepauk Terputus, Jarot Perintahkan OPD dan UPJJ Segera Ambil Langkah

Akun palsu Facebook Jarot Winarno memuat foto profil mengenakan jersey klub sepakbola asal Inggris, Manchester United.

Diduga, akun palsu itu diperbaharui pada 13 Februari 2021, akun tersebut mempunyai 1.195 pertemanan.

Jarot merasa heran, padahal, pelaku pencatutan sebelumnya sudah proses penyidikan Satreskrim Polres Sintang.

Namun, kini kembali muncul pencatutan baru dengan modus yang sama.

"Padahal, dua kali sebelumnya pelakunya sudah diketahui dan proses penyidikan. Jadi saya berharap kalau pun kita bisa proses pelaku yang lama itu, dia tidak melakukan perbuatan yang sama. Nampaknya, polanya seperti pelaku yang sebelumnya atau yang sama dengan pencatutan yang sama," jelas Jarot.

Jarot memohon bantuan Polres Sintang untuk menindak tegas pencatutan nama baiknya tersebut.

"Kepada masyarakat jangan percaya dengan akun palsu itu. Masyarakat sudah mengenal saya. Ndak pernah lah, bupati minta uang dengan masyarakat, yang ada malah kita banyak membantu masyarakat dalam keadaan susah. Saya tidak punya facebook, saya cuma punya dua akun Medsos. Instagram dan Twiter. Saya tidak punya akun facebook sama sekali," jelasnya.

Pada 5 Januari 2020 lalu, nama Jarot Winarno juga dicatut oleh orang tak dikenal.

Akun Facebook palsu dengan nama Jarot Winarno itu mengirimkan pesan kepada seorang perempuan bernama Amelia Echa.

Pesan yang dikirim berisi kata kata kotor, godaan dan bahasa lain yang tidak layak. Bahkan oknum yang mencatut nama Jarot Winarno itu mengajak perempuan itu Video Call.

Mahdy Hajon Mahmudin, praktisi IT mengungkapkan bahwa pelaku pencatutan Bupati Sintang Jarot Winarno bisa ditelusuri.

Apalagi, saat ini Facebook sudah berkantor di Indonesia.

“Pencatutan nama, pelakunya bisa dicari. Facebook sudah ada kantor di indonesa. Bisa dicari lewat IP publiknya,” kata Mahdy kepada Tribun Pontianak.

Menurut Mahdy, setiap akun yang login akses ke Facebook Internet Protocol Address atau sering disingkat IP akan terekam.

“Jadi sebenarnya setiap akun yang login ke Facebook, akan terekam IP Publik dan bisa dilihat historinya, akses pertama kali siapa dan lain sebagainya,” jelasnya.

Mahdy menyatakan Perlindungan privasi media sosial menjadi kunci utama mengindari ancaman kejahatan dunia maya.

Kejadian pencatutan nama Jarot Winarno oleh oknum tak bertanggungjawab melalui akun Facebook palsu tentu merugikan korban, dalam hal ini Bupati Sintang.

Apalagi, pelaku yang mencatut nama Jarot tersebut mengumbar pesan pencemaran nama baik melalui pesan ke pengguna media sosial lain.

Lalu, bagaimana supaya akun media sosial aman dari kejahatan dunia maya?

Praktisi IT menyarankan supaya akun media sosial pejabat atau pun publik figur diverifikasi.

Hal ini untuk mencegah akun lain menduplikasi dan melakukan kejahatan di media sosial.

“Saran saya, akun sosialnya diajukan untuk verifikasi. Nanti ada centang biru. Tanda itu untuk memudahkan pengguna Medsos tahu bahwa itu akun yang asli,” saran Mahdy.

Menurut Mahdy, tidak banyak pejabat publik di Kalbar yang memiliki akun Medsos terverifikasi.

Baca juga: SK Dari Kemendagri Belum Selesai, Pelantikan Bupati Sintang Terpilih Ditunda

Kecuali Gubernur Kalbar, Sutarmidji di akun Instagramnya yang sudah ada centang birunya.

“Di Pontianak, (gubernur) sutarmidji (akun IG) centang biru. Saran saya, bupati lain atau yang lain lakukan hal yang sama. Ini penting untuk mencegah akun terduplikasi. Kita ndak bisa tahan orang untuk duplikasi akun (kemudian melakukan kejahatan),” ungkap Mahdy.

Langkah untuk verifikasi akun media sosial kata Mahdy cukup mudah. Fitunya sudah disediakan oleh penyedia layanan.

“Akun terverifikasi juga untuk mengindari supaya tidak disalahgunakan,” tukasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved