Jelang Tahun Baru Imlek, Pekong Buka Bumi Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Namun ada yang berbeda pada Imlek tahun ini, jika dulu masyarakat dapat melakukan sembahyang di klenteng dengan beramai-ramai, kini hal itu sudah tida

Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Foto bagian dalam Vihara Paticca Samuppada Borneo, Rabu 10 Februari 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menyambut Perayaan Tahun Baru Imlek 2572 yang akan jatuh pada 12 Februari 2021, sejumlah klenteng di Pontianak tampak sudah selesai melakukan persiapan, Rabu 10 Februari 2021.

Namun ada yang berbeda pada Imlek tahun ini, jika dulu masyarakat dapat melakukan sembahyang di klenteng dengan beramai-ramai, kini hal itu sudah tidak dapat lagi dilakukan, dan sembahyang pun harus bergantian.

Pengurus Vihara Paticca Samuppada Borneo, Herison Hermanto, menuturkan jika pihaknya tetap menjalankan peraturan sesuai dengan pesan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji.

"Tahun ini mungkin agak sepi karena situasi saat ini yang tidak memungkinkan, dan tidak bisa ramai-ramai. Kalau terlalu ramai yang datang, nanti diberikan giliran untuk masuk sembahyang," jelasnya ketika ditanya Tribun mengenai perayaan Imlek tahun ini.

Terkait Ibadah Imlek di Kelenteng, Berikut Penjelasan Makin Pontianak 

Vihara Paticca Samuppada Borneo atau Pekong Buka Bumi ini menghimbau masyarakat yang ingin masuk ke area Vihara harus cuci tangan, menggunakan masker, dan harus menjaga jarak. 

Tak pelak, ia mengakui jika tahun ini terdapat perbedaan, karena Gubernur Kalbar Sutarmidji sudah menyampaikan pesan agar masyarakat Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2572 dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Di setiap rumah ibadah, Vihara atau Klenteng juga diimbau wajib menjaga jarak supaya tidak terjadi kerumunan.

Dalam rangka perayaan Imlek harus menjaga protokol kesehatan, sehingga klenteng atau rumah ibadah Tionghoa yang melaksanakan ritual agar mengantisipasi tidak terjadi kerumunan.

"Kita semua sudah siap dan kita juga menjalankan pesan dari Gubernur untuk tetap menerapkan protokol kesehatan," tambahnya ketika ditanyai tentang persiapan menjelang Imlek yang hanya hitungan hari.

Pekong Buka Bumi ini tetap membuka semua pintunya untuk tamu yang datang, namun tetap dengan menerapkan protokol kesehatan. Dan untuk mencegah adanya kerumunan, pihaknya akan melaksanakan sembahyang dengan bergiliran.

"Jika sudah berkerumun, yang datang akan kita akan stop dulu sambil menunggu yang sudah selesai sembahyang. Barulah yang lain masuk," jelasnya.

Sebagai Klenteng tertua yang sudah ada lebih kurang 400 tahun lamanya, Klenteng ini sudah siap menyambut Hari Raya Imlek dengan berbagai persiapannya, mulai dari bersih-bersih dan memasang beberapa pernak pernik, mengingat besok sudah mulai sembahyang.

"Nanti kita akan memasang replika naga dan Dewa Kwan Im," ceritanya kepada Tribun sambil menunjuk area atap Klenteng dan ketika ditanyai kapan, ia menjawab jika pemasangan akan dilakukan setelah Hari Raya.

Sebagai Pengurus Pekong Buka Bumi yang telah mengabdi selama lebih dari 40 tahun, ia berharap jika ditahun kerbau logam ini, pandemi maupun penyakit cepat berakhir dan seluruh masyarakat selalu diberikan kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. (*)

Update Berita Pilihan
Tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > DI SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved