Belajar dari Pandemi, GM Golden Tulip Perkuat Manajemen Perhotelan
General Manager Golden Tulip Pontianak, Danuri Efendi saat bertemu Tribun Pontianak mengatakan, ia harus kuat, sabar dan bekerja keras untuk terus men
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menjabat sebagai seorang General Manager hotel mempunyai beban dan tanggungjawab yang besar. Dimana, masa Pandemi adalah tantangan utama setiap perhotelan.
General Manager Golden Tulip Pontianak, Danuri Efendi saat bertemu Tribun Pontianak mengatakan, ia harus kuat, sabar dan bekerja keras untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dari hotelnya.
Performa yang dibangun menurutnya harus dilandasi dengan usaha, kerja sama tim, jujur dan kredibel. Apalagi, saat zona merah melanda dirinya harus ekstra memikirkan karyawan agar tidak lama terkena dampak tersebut.
• Yuk Cobain Minuman Segar Jeruk dan Kratom dalam Sajian Ahkratom Borneo Green Tea di Golden Tulip
"Kita tahu, Pandemi merupakan fenomena alam yang tidak bisa lagi terelakkan. Bagaimana pun, kita harus patuh terhadap protokol kesehatan dan juga peraturan pemerintah, maka dari itu saat PSBB di tahun lalu setiap hotel mengalami okupansi yang sangat low sekali," terangnya.
Titik terendah sebagai seorang GM hotel dikatakannya adalah ketika harus merumahkan sebagian karyawan. Dimana hotel harus bisa bertahan dengan okupansi yang stabil dan membuat strategi baru untuk keadaan yang lebih baik, kedepannya.
"Sebagai GM saya harus berupaya untuk menciptakan branch roaming dimana hal itu berlaku untuk menekan penurunan hotel. Tentunya, bisnis hotel ini bisa bertahan dulu dan bisa berjalan walaupun hasil belum mampu menutupi," ujarnya.
Dari situ ia mulai belajar, pengalaman terhebat sebagai seorang GM ialah meletakkan dirinya bukan sebagai atasan namun meletakkan diri sebagai seorang karyawan dengan memikirkan segala kemungkinan yang terjadi, membantu perekonomian manajemen dan karyawan dan turut mengevaluasi segala kinerja yang ada.
"Yang bisa saya lakukan bersama tim saya ialah terus berupaya meningkatkan kualitas servis, walupun hasil belum maksimal, namun knowledge dan perbaikan harus tetap dilakukan, agar apa, tingkat kualitas dari hotel tidak menurun, dan tetap mengembangkan F&B diluar hotel," terangnya.
Sejauh ini, yang paling meningkat di perhotelan Golden Tulip adalah kualitas pelayanannya. Ia selalu berpesan kepada setiap karyawan, dimanapun mereka bekerja, yang utama di sebuah perhotelan ialah keramahan, kejujuran dan juga pelayanan. Hotel apapun itu, kualitas pelayanan sangat penting.
"Disini kami mendidik setiap karyawan, berlatih dengan santun, dan mengendapkan tata krama layaknya 'keramahan orang Indonesia' yang dikenal di seluruh dunia. Maka tidak heran, setiap tamu yang datang dari luar pulau pasti bisa balik lagi ke hotel kita, karena kita survey dan terima komen baik dari segi pelayanan penginapan, makanan dan lainnya," sambung GM tersebut.
Belasan tahun bergelut di dunia perhotelan, tidak menyurutkan semangat Danuri Efendi dalam memaksimalkan potensi hotel sebagai Pioneer.
Malah ia berkeyakinan, bisa mendatangkan banyak peluang bisnis hotel dari hotelnya, menarik pengunjung masyarakat dan bisa mempekerjakan karyawan tambahan karena perkembangan bisnis hotel tersebut.
"Sejauh ini, yang sebelumnya kita rumahkan sudah kita pekerjakan kembali. kurang lebih sebanyak 140 karyawan kita yang sekarang bekerja, dari sisi upah ataupun insentif juga sudah normal sesuai pekerjaan, dan selalu kita evaluasi sesuai KPI unit masing-masing," jelasnya.
Lanjut Danuri, sebagai seorang GM menurutnya harus mempunyai prinsip hidup yang kuat dan tekad yang bulat. Zaman yang serba cepat ini, membuatnya selalu berinovasi dengan langkah baru dan motivasi baru.
"Salah satunya kita harus terus bersyukur, jangan pernah berhenti mengeluh dan juga tidak boleh lelah untuk belajar. Jujur dan berhemat juga selalu saya tekankan dalam diri saya, maksudnya adalah bekerja keras dan jujur tidak akan pernah cukup, maka komitmenlah yang mengikatkan poin tersebut dan hemat menjadi kunci utama agar bisa menjadikan diri kita menjadi integritas yang baik," imbuhnya.