Paulus Andy Mursalim Ajak Masyarakat Tionghoa Patuhi Prokes Covid-19 Saat di Klenteng
Anggota DPRD Provinsi Kalbar ini juga mengimbau agar pelaksanaan imlek pada tahun ini dilaksanakan secara sederhana, walaupun sederhana, menurutnya ti
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kalbar, Paulus Andy Mursalim mengajak dan mengimbau masyarakat Tionghoa untuk dapat mematuhi protokol kesehatan covid 19 dalam pelaksanaan-pelaksanan ritual khususnya di Klenteng.
Dengan dilaksanakannya protokol kesehatan baik dari mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan tidak berkerumun, diharapkan dapat memutus rantai penyebaran covid 19.
"Saya mengimbau kepada masyarakat Kalbar khususnya masyarakat Tionghoa yang melaksanakan imlek agar menjaga protokol kesehatan, jadi kalau mengadakan ritual diklenteng-klenteng agar bisa diatur tidak berkerumunan, dijaga jarak, karena untuk covid 19 ini, jika kita tidak menjaga diri kita sendiri, mustahil yang lain bisa menjaga. Justru itulah kita menyayangi kita sendiri dan keluarga, teman dan kolega dekat," katanya, Minggu 7 Februari 2021.
Anggota DPRD Provinsi Kalbar ini juga mengimbau agar pelaksanaan imlek pada tahun ini dilaksanakan secara sederhana, walaupun sederhana, menurutnya tidak mengurangi arti dan makna dari perayaan imlek ini.
• Batalkan Rencana ke Pontianak dan Singkawang, Warga Tionghoa Akui Rayakan Imlek di Rumah
Lebih lanjut, ia juga meminta kepada semua pengurus MABT di Kabupaten Kota di Kalbar untuk membantu klenteng-klenteng menerapkan prokes covid 19.
Tak sampai disitu, untuk memastikan prokes dilaksanakan, Paulus menerangkan akan segera melakukan komunikasi dengan para pengurus kleteng.
"Rencana kita, kita akan ketemu dengan pengurus klenteng yang menjaga, agar bagaimana caranya tidak ada kerumunan, mungkin tempat untuk pemasangan stangginya kita taruh diluar, jumlahnya kita batasi, kita coba koordinasi, yang penting kerjasama kita dengan pihak klenteng," tuturnya.
• Penjual Pernak-pernik Imlek Akui Penurunan Omzet, Imbas Adanya Larangan Perayaan
Kita untuk membatasi masyarakat untuk mengadakan ritual itu tidak bisa, karena ini salah satu adat budaya kita, setiap imlek, tengah malam, termasuk cap go meh ada melakukan ritual masing-masing, tradisi masing-masing. Oleh karena itu mari kita bersama-sama, kita MABT terus mengajak, mengimbau pada warga yang merayakan imlek menjaga diri dan sabar dulu," katanya.
Semoga dengan, lanjutnya dengan menerapkan prokes yang ketat dapat memutus rantai covid 19, dan tahun depan bisa merayakan lebih meriah terlebih nanti dengan sudah divaksinasi.
"Kita berdoa, tuhan melindungi kita agar terhindari dari covid 19," tutupnya. (*)