Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Komisi V DPR RI Rapat Dengar Pendapat, Terungkap Detik-detik Menegangkan Sebelum Sriwijaya Air Jatuh
Ke depan, lanjutnya, SOP dan beberapa perangkatnya akan diperketat guna menimalisir hal yang tidak dinginkan.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengungkapkan, penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 memang masih menjadi misteri selama Cockpit Voice Recorder (CVR) belum ditemukan.
"Terima kasih ibu BMKG, KNKT dan pak menteri. Sampai ke penjelasan ibu BMKG kita melihat cuaca baik. Penjelasan dari Kepala KNKT bahwa mesin pesawat dalam posisi hidup ketika terjadi impact di laut dan seterusnya," kata Lasarus usai mendengar penjelasan beberapa mitra kerjanya.
"Memang dengan tidak ditemukannya cockpit voice recorder memang ini menjadi misteri, dan mudah-mudahan kita berharap cockpit voice recorder bisa ditemukan, sehingga semakin jelas sebab kecelakaan ini," tambahnya.
"Kalau menurut BMKG tadi mestinya cuaca tidak membahayakan penerbangan pada posisi 11 ribu kaki ketinggian terakhir dari pesawat," timpal Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar ini.
Namun demikian, ia tetap berharap agar CVR dapat segera ditemukan agar penyebab kecelakaan pesawat rute Jakarta-Pontianak dapat ditemukan.
"Baik nanti kita dalami, dan kita tentu berharap pak KNKT kami bisa mendapatkan penjelasan lebih lengkap dari KNKT. Kami berharap mudah-mudahan cockpit voice recorder bisa ditemukan," imbuhnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Sy Abdullah Alkadrie berharap agar kecelakaan pesawat di Indonesia tidak kembali terjadi.
• Ini Identitas 3 Warga Kalbar Korban Pesawat Sriwijaya Air Jatuh Yang Belum Teridentifikasi
Ke depan, lanjutnya, SOP dan beberapa perangkatnya akan diperketat guna menimalisir hal yang tidak dinginkan.
"Kita berharap dalam ya berkaitan dengan imi tidak terjadi lagi, ya mungkin kita perketat beberapa berkaitan dengan SOP dan sebagainya, walaupun kami mendengar laporan sriwijaya, beberapa hal selama ini, tapi saya lihat tadi laporan KNKT pesawatnya dalam kondisi hidup," kata Sy Abdullah.
Tak Tutup-tutupi
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan, dalam investigasi kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 tidak ada fakta yang ditutupi.
"Kami tidak ada yang ditutup-tutupi terkait investigasi jatuhnya pesawat SJ 182, karena independensi harus terjaga dalam proses ini," ucap Budi Karya dalam rapat dengar pendapat.
Terkait pernyataan Anggota Komisi V DPR RI Sudewo, yang menyebutkan bahwa mendengar adanya testimoni dari penumpang bahwa pesawat SJ 182 mengalami kerusakan dan harus mendivert penerbangan ke Palembang,
Menanggapi hal tersebut, Menhub Budi Karya menjelaskan, bahwa terkait pesawat divert ke tempat lain itu merupakan hal wajar dan itu lazim.
Ia mengungkapkan, pernah mengalami divert pada pesawatnya, yang seharusnya mendarat di Jakarta malah di Kualanamu.
"Kami tidak menutupi apa yang terjadi dengan jatuhnya SJ 182, dan nanti penyebab jatuhnya pesawat ini akan diketahui setelah flight data recorder (FDR) dan cockpit data recorder (CVR) telah diterjemahkan," ucap Budi Karya.