Larangan di Bulan Rajab 2021 Bagi Umat Muslim Dalam Contoh Khutbah Jumat Bulan Rajab
Bulan Rajab merupakan bulan yang muliakan sebagaimana diterangkan Hadist dan Al-Quran.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bakal memasuki Bulan Rajab pada 13 Februari 2021 umat muslim harus mengetahui apa saja yang diharamkan pada bulan Rajab.
Bulan Rajab merupakan bulan yang muliakan sebagaimana diterangkan Hadist dan Al-Quran.
Setelah bulan Rajab, Sya'ban dan tibalah bulan yang paling mulia yakni Bulan Ramadhan.
Bulan Rajab merupakan bulan yang dimuliakan disisi Allah SWT bersama 3 bulan lainnya yakni Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Adapun beberapa hal yang dilarang pada bulan Rajab ini ialah melakukan perkelahian, penganiayaan dll.
Sebagaimana ulasan dalam contoh khutbah jumat di bulan Rajab berikut ini.
Khatib naik ke atas mimbar setelah tergelincirnya matahari (waktu dzuhur), kemudian memberi salam dan duduk.
Muadzin mengumandangkan adzan sebagaimana halnya adzan dzuhur.
• KHUTBAH Jumat di Bulan Rajab Contoh Khutbah Pertama & Kedua, Bulan Rajab adalah Bulan Haram
Khutbah pertama : Khatib berdiri untuk melaksanakan khutbah yang dimulai dengan hamdalah dan pujian kepada Allah SWT serta membaca shalawat kepada Rasulullah SAW.
Kemudian memberikan nasehat kepada para jamaah, mengingatkan mereka dengan suara yang lantang, menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT dan RasulNya.
Menjelang bulan puasa Ramadhan tentunya akan sangat elok jika khutbah itu berisikan tentang apa yang harus diperbuat di bulan Rajab ini.
Mendorong mereka untuk berbuat kebajikan serta menakut-nakuti mereka dari berbuat keburukan, dan mengingatkan mereka dengan janji-janji kebaikan serta ancaman-ancaman Allah Subhannahu wa Taala.
Kemudian duduk sebentar.
• Hukum Puasa Rajab Menurut UAS dan UAH, Waspada Terjebak Bidah
Khutbah kedua : Khatib memulai khutbahnya yang kedua dengan hamdalah dan pujian kepadaNya.
Kemudian melanjutkan khutbahnya dengan pelaksanaan yang sama dengan khutbah pertama sampai selesai
Khatib kemudian turun dari mimbar.
Selanjutnya muadzin melaksanakan iqamah untuk melaksanakan shalat.
Kemudian Imam memimpin shalat berjamaah dua rakaat dengan mengeraskan bacaan.
Berikut Contoh Khutbah di Bulan Rajab
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ ِللهِ ، اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَحْرَمَ رَجَبَ بِإِسْرَاءِ الرَّسُوْلِ مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ اْلأقْصَى ، وَالَّذِيْ يَأْمُرُنَا بِالتَّقْوَى مْدَّةَ أُمُوْرِنَا ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ فِيْ كُلِّ أَهْوَالِنَا ، أشْهَدْ أنْ لاَ إلَهَ إلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أشْرَفِ عِبَادِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَعِتْرَتِهِِِِ أمََّا بَعْدُ : فَيَا أيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَالسَّمْعَ وَالطَّاعَةِ
قَالَ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى : سُبْحَانَ الَّذِى أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ اْلأَقْصَا الَّذِى باَرَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ، وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَإنْ تَأْمُرُ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ فَإنَّهُ مَنْ يَعْشَ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اْلمَهْدِِِيِّيْنَ مِنْ بَعْدِيْ تَمَسَّكُوْا بِهَا وَعَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ ، فَاتَّقِِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وأتْبِعِِِِِ السَّيِّئَةَ الْجَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَََنٍ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Mari kita selalu bersukur kepada Allah swt. atas semua pemberian nikmat-Nya kepada kita semua.
Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada Baginda Rasulillah Muhammad saw ujung tombak pembawa pelita kehidupan bagi segenap umat manusia.
Selanjutnya, kami mengajak kepada jamaah mari kita berupaya secara terus menerus memperbarui dan meningkatkan kuantitas maupun kualitas amal ibadah, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt.
Tak dalam waktu dekat memasuki bulan Rajab di tahun ini yang tak lama lagi tiba Bulan Ramadhan. Kita mesti senantiasa optimis, meski berbagai rintangan senantiasa menghimpit dan menguras keimanan.
Sebab ketaqwaan adalah pangkal dari segala sikap dan keputusan kita menghadapi problematika dunia, maka marilah kita senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Marilah senantiasa kita bertambah percaya, yakin dan menaati perintah-perintah Allah SWT serta secepat mungkin, sejauh mungkin menghindari larangan-larangan Allah SWT. Taqwa dalam arti sebenarnya, bukan taqwa asal merasa takut, namun tindakannya senantiasa tercela di mata Allah.
• Bulan Rajab 1442 H Jatuh pada Tanggal 13 Februari 2021, Ini Keutamaan Bulan Rajab dan Amalannya
Seperti halnya Rajab adalah bulan mulia di sisi Allah, maka kita mestilah memuliakannya dengan sungguh-sungguh.
Rasululah SAW berdabda :
ألاَ إنَّ الزَمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْم خَلَقَ اللهُ السَّمَوَاتَ وَالْأرْضَ السَّنَةَ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً مِنْهَا أرْبَعَةُ حَرَمٌ، ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو القَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرُّ بَيْنَ جُمَادِى وَشَعْبَانَ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
”Sesungguhnya zaman berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun terdapat dua belas bulan yang di antaranya terdapat empat bulan yang dihormati, tiga bulan diantaranya berturut-turut Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumadil Tsani Tsaniah dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menjelaskan bahwa Bulan rajab adalah bulan yang dumuliakan oleh Allah. Maka sebagai konsekwensi dari ketaqwaan kita kepada Allah dan kepercayaan kita kepada Rasulullah Muhammad SAW, maka tentulah kita juga memuliakan bulan ini.
Bulan Rajab, sungguh mengajarkan kepada kita bahwa Allah pasti memiliki rencana terbaik untuk kita. Bahwa setiap kesusahan dan rintangan digantikan dengan anugerah yang menjadikan hidup kita lebih berkualitas.
Sebab sega sesuatu yang terjadi merupakan anugerah juga sebenarnya selalu mengandung ujian bagi kita untuk semakin mengintensifkan segala potensi.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَات وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ وَقَاتِلُواْ الْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَآفَّةً وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ مَعَ الْمُتَّقِينََ
”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu menciptakan langit dan bumi, di antaranya (terdapat) empat bulan haram. Itulah agama yang lurus. Maka janganlah kamu menganiaya diri dalam bulan-bulan tersebut, dan perangilah kaum musyrikin sebagaimana mereka pun memerangi kamu, dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah, 9:36)
Tafsir Ath-Thabari menyebutkan bahwa keempat bulan haram yang dimaksud adalah Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Karenanya, mereka tidak mengenal peperangan yang terjadi pada bulan-bulan ini.
Orang-orang tidak diperkenankan menganiaya dan berkelahi di antaranya pada bulan-bulan ini.
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيْئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا. أَمَّا بَعْدُ؛
Di khutbah yang kedua ini perlu saya tegaskan bahwa yang namanya kehidupan yang baik atau hayatan thayyibah itu tidak datang dengan sendirinya.
Justru kita lah yang harus berusaha memunculkannya pada diri kita masing-masing. Meski demikian, segala upaya yang kita lakukan tetap kita tawakkalkan kepada Allah swt. semoga hayatan thayyibah selalu menyelimuti kehidupan kita dan keluarga kita semua.
Aamiin ya rabbal ‘alamiin.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يِوْمِ الدِّيْن
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبِّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَِّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ لَِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
(*)