AHY Meradang Upaya Kudeta Partai Demokrat Ungkap 5 Orang Dalang termasuk Pejabat Tinggi Jokowi
AHY mengungkapkan adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa atau upaya kudeta
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tampak meradang.
Ia pun mengungkapkan adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa atau upaya kudeta.
Hal ini diungkapkan AHY dalam konferensi pers yang digelar di Taman Politik, Wisma Proklamasi DPP Demokrat, Senin 1 Februari 2021.
Putra sulung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, gerakan politik tersebut mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat.
• Kepemimpinannya di Demokrat Digoyang, Ketum AHY Tuding Gerakan ‘Kudeta’ Libatkan Lingkaran Jokowi
Secara terang-terangan, AHY menyebut, gerakan ini melibatkan lima orang, di mana empat orang ada atau pernah bergabung dengan Partai Demokrat.
Sementara satu orang lainnya adalah pejabat penting pemerintahan atau orang dalam lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," kata AHY.
Inilah lima sosok serta latar belakang orang yang disebut AHY terlibat dalam gerakan kudeta Partai Demokrat:
- satu kader Demokrat aktif
- satu kader yang sudah enam tahun tidak aktif
- satu mantan kader yang sudah sembilan tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi
- satu mantan kader yang telah keluar dari partai tiga tahun lalu
- satu orang non kader partai atau seorang pejabat tinggi pemerintahan.
• HASIL Survei LKPI - Partai Gerindra Anjlok, Demokrat Melejit dan PDI Perjuangan & Golkar Teratas
Terkait keterlibatan pejabat penting itu, AHY mengaku sudah berkirim surat kepada Jokowi untuk meminta konfirmasi dan klarifikasi.
Apalagi, gerakan ini dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Jokowi.