WAKTU Ideal Main HP untuk Remaja dan Anak-anak, Menatap Hp Kelamaan Bisa Rusak Syaraf Neuropati

Satu di antara risiko kecanduan gawai atau terlalu lama memainkan hp dengan durasi screentime yang panjang adalah kerusakan syaraf tepi atau neuropati

Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA VIA KOMPAS.COM
WAKTU Ideal Main HP untuk Remaja dan Anak-anak, Menatap Hp Kelamaan Bisa Rusak Syaraf Neuropati. Cek selengkapnya di artikel ini Minggu 31 Januari 2021 / ILUSTRASI. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berapa durasi waktu ideal main hp untuk remaja dan anak-anak? 

Memainkan perangkat smartphone alias ponsel pintar atau yang sering juga disebut Hp tentunya menjadi satu di antara aktivitas yang kerap dilakoni banyak orang di era kekinian.

Tak hanya para orang tua dan orang-orang di jenjang usia dewasa.

Anak-anak dan juga remaja kerap kali menghabiskan waktunya dengan memainkan perangkat gawai. 

Tips Meniruskan Pipi Tanpa Olahraga ! Punya Pipi Tembam ? Lakukan 5 Cara Meniruskan Pipi Berikut Ini

Lantas, berapa waktu ideal main hp untuk remaja dan anak-anak ?

Mengetahui waktu ideal main hp untuk remaja dan juga batas waktu main hp bagi anak-anak menjadi perkara penting bagi para orangtua dalam memantau buah hatinya.

Sehingga bisa mengurangi dari berbagai risiko negatif dari gawai, termasuk risiko kecanduan gawai.

Penjelasan Ahli

Ponsel kini sudah menjadi barang yang melekat di keseharian kita.

Terkait waktu ideal main hp untuk remaja dan anak-anak, Sekretaris Jenderal Asosiasi Internet of Things Indonesia Digital Society, Fita Maulani menyebutkan, Riset International Data Corporation (IDC) di 2018 menunjukan 80 persen pengguna ponsel pintar bahkan mengecek layar ponsel dalam waktu lima menit setelah bangun.

Sementara data olahan Asosiasi Pengguna Jasa dan Internet Indonesia (APJII) selama 2012-2018 juga menunjukkan, pengguna internet Indonesia terus bertambah.

Kenaikan tertinggi terjadi pada 2014 ketika layanan 4G masuk ke Indonesia. Angkanya mencapai 50,6 persen.

Setelahnya, kenaikan mencapai rata-rata 8-10 persen per tahun.

Tips Cepat Tidur bagi Insomnia ! Lakukan 6 Cara Cepat Tidur Ketika Sering Sulit Tidur Malam Hari

Hingga data terakhir menunjukkan, 143,26 juta (54,7 persen) dari total populasi Indonesia (262 juta) menggunakan internet.

50,8 persen masyarakat mengakses internet menggunakan smartphone atau tablet.

Di kalangan milenial usia 20-35 tahun, 94,4 persennya telah terkoneksi internet.

Sebanyak 98,2 persennya menggunakan ponsel pintar rata-rata 7 jam sehari.

Bahkan 79 persennya langsung memeriksa ponsel pintar 1 menit setelah bangun tidur.

"Perkembangan teknologi artinya banyak kemudahan, namun di saat yang sama screentime lebih lama dan berisiko terhadap kesehatan," kata Fita dalam sebuah acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 28 Maret 2019 silam sebagaimana dikutip dari laman Kompas.com pada Minggu 31 Januari 2021.

Satu di antara risiko kecanduan gawai atau terlalu lama memainkan hp dengan durasi screentime yang panjang adalah kerusakan syaraf tepi atau neuropati.

Syaraf tepi adalah penghubung organ tubuh dengan syaraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang dengan seluruh organ tubuh.

Daftar Harga HP Pontianak 2021, Cek Harga HP Android Murah Berkualitas HP Terbaru 2021

da pula risiko lainnya, seperti kerusakan mata, gangguan psikologis, dan lainnya.

Lalu, adakah batas penggunaan ponsel sendiri agar tidak berlebihan dan mengganggu kesehatan?

Fita menyebutkan, tak ada hitungan pasti mengenai anjuran batas penggunaan ponsel.

Namun, ada sebuah studi yang mengatakan bahwa anak di bawah udia 14 tahun sebaiknya tidak menggunakan ponsel lebih dari dua jam.

Meski begitu, studi itu juga tak lepas dari perdebatan di bidang terkait.

"Kalau bisa tidak lebih dari dua jam karena pengaruh dengan kemampuan interaksi dan motoriknya," ucap Fita.

Sementara untuk usia dewasa cenderung lebih fleksibel.

Hanya saja, orang dewasa diharapkan lebih tahu diri dan mampu mengontrol pemakaian ponselnya sendiri.

Ia membandingkan, penggunaan enam jam secara penuh atau terus menerus.

Misalnya, akan lebih terasa dampaknya dibandingkan dengan penggunaan delapan jam tapi secara wajar.

Selain itu, usahakan tidak menggunakan ponsel pada kondisi pencahayaan minim.

Pastikan pencahayaan cukup atau gunakan mode malam.

Ini dilakukan agar mata tidak cepat lelah karena penggunaan ponsel dalam waktu yang cukup lama.

PULSA Hp, Kartu Perdana dan Token Listrik Bakal Kena Pajak, Berlaku Februari 2021 | Dua Jenis Pajak

"Karena saya juga pernah alami, kedutan atau mata berair (saat lama menatap layar).

Itu sebetulnya tubuh kita sudah kasih peringatan. Kalau bisa berhenti dulu dan jalan-jalan dulu," ujarnya.

Saat ini, banyak pula orang yang berjalan sambil mengoperasikan ponselnya.

Hal itu berbahaya serta membahayakan diri sendiri dan orang lain.

"Sering banget orang mau tabrakan karena dua-duanya pegang HP, salah eskalator naik atau jatuh tersandung," tuturnya.

Maka, bijaklah dalam menggunakan ponsel. Hal paling sederhana adalah dengan tidak mengoperasikan ponsel ketika sedang berjalan.

Cara ini secara tidak langsung ikut menurunkan durasi penggunaan ponsel.

"Jadi berapa lama maksimal atau minimalnya pada dasarnya belum ada studi khusus yang mempelajari itu, tapi dikurangi saja."

"Daripada empat jam terus menerus (menggunakan ponsel), lebih baik per satu jam istirahat," kata Fita.

Materi di artikel ini juga telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Batas Durasi Penggunaan Ponsel yang Aman Bagi Kesehatan?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved