Sejumlah Dusun di Sambas Terendam Banjir, Berikut Harapan Warga Yang Terdampak pada Pemerintah
Kami Desa Sepantai adalah bagian yang masyarakatnya tinggal di daerah aliran Sungai Sambas Besar, karena bencana ini rutin terjadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Banjir terjadi akibat air pasang dan banjir kiriman menggenangi sejumlah desa di Kabupaten Sambas.
Sekretaris Desa Sepantai, Kecamatan Sejangkung, Turiyono mengatakan banjir di daerahnya sampai sekarang belum juga surut dan merendam dua dusun, Satai dan Sepandak.
“Banjir ini sudah memasuki hari yang ke-sebelas. Air memang perlahan turun tapi beberapa rumah warga masih terendam. Kalau cuaca bagus dan tidak turun hujan banjir akan tuntas dalam lima atau enam hari kedepan," ujar Turiyoni, Minggu 24 Januari 2021.
Dirinya selaku pemerintah desa berharap agar Pemerintah Kabupaten Sambas bisa menjadikan Desa Sepantai sebagai Desa Tanggap Bencana.
"Kami Desa Sepantai adalah bagian yang masyarakatnya tinggal di daerah aliran Sungai Sambas Besar, karena bencana ini rutin terjadi," katanya.
"Dan kami mohon kepada pemerintah supaya Desa Sepantai masuk menjadi yang ditetapkan sebagai Desa Tanggap Bencana," tuturnya.
Baca juga: Peduli Korban Banjir, Donatur Serahkan Bantuan untuk Disalurkan oleh Polsek Sengah Temila
Lebih lanjut, Sekretaris Desa Sepantai itu juga menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah melaksanakan penyaluran bantuan kepada warga yang terdampak di Sepantai.
"Terima kasih atas bantuan dari kawan-kawan yang tergabung dalam BEM IAIS Sambas, IMM Pontianak dan Lazismu. Warga kami sampai pada hari ini masih belum bisa beraktivitas normal seperti biasanya," tutupnya.
Wakil Bupati Sambas, Hairiah, membenarkan bahwa di Kabupaten Sambas dilanda bencana banjir akibat rob dan kiriman dari daerah lainnya. Angin dan rob itu terjadi di Kecamatan Pemangkat dan Paloh.
Ia dan BPBD Kabupaten Sambas telah meninjau langsung kondisi di lokasi dan menyerahkan bantuan kepada masyarakat.
"Sedangkan banjir di Kecamatan Sejangkung terjadi akibat kiriman air dari Kabupaten Bengkayang, wilayah yang terdampak meliputi Desa Sepantai, Desa Semanga, Desa Perigi Limus dan termasuk Desa Sendoyan. Saat ini masyarakat masih bertahan d rumahnya masing masing," jelas dia.
Baca juga: Banjir Rutin Terjadi Setiap Tahun, Atbah Sebut Penanganan Banjir Perlu Dilakukan Bersama
"Saat ini kami terus komunikasi dengan kepala desa dan pihak pihak lainnya. Imbauan kepada masyarakat tetap waspada dan menjaga keselamatan dalam cuaca dan curah hujan tinggi," lanjutnya.
Koordinasi
Sementara, Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili mengatakan bencana banjir yang hampir setiap tahun melanda dikarenakan banyak faktor. Salah satunya kata dia, karena tingginya curah hujan di daerah hulu sungai yaitu di Kabupaten Bengkayang, sehingga mengakibatkan banjir kiriman.
Karenanya ungkap bupati, hal ini harus di tangani secara bersama-sama, bukan hanya sektoral. Karena mengingat adanya keterlibatan wilayah lain dari Kabupaten Sambas.
"Ini sebenarnya tidak bisa kita tangani secara sektoral melainkan berkaitan juga dengan wilayah lainnya dalam hal ini Kabupaten Bengkayang," ujarnya.
Selain itu, kata Agbah, terdapat berapa kemungkinan penyebab banjir kiriman, salah satunya adalah karena kondisi hutan yang sudah tidak lagi seperti dulu.
"Seingat saya jika tidak ada masalah di sana (Bengkayang) baik itu karena mulai minimnya hutan atau daerah yang sudah diolah sedemikian rupa. Jika ini tidak terjadi, maka banjir kemungkinan tidak melanda Sambas," tuturnya.
Namun demikian, Atbah mengaku selalu berupaya melakukan koordinasi kepada pihak Pemda Bengkayang, untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini terulang kembali di kemudian hari.
"Tentu kita akan lakukan koordinasi, hal ini juga sudah saya bicarakan dengan Pemerintah Bengkayang dan pihak terkait, jadi ada hal yang harus kita lakukan agar air itu tidak ke wilayah Sambas," katanya yang meminta semua pihak untuk tetap waspada agar tidak menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Waspadai Penyakit
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr Fatah Maryunani mengatakan saat cuaca hujan dan banjir masyarakat kemungkinan akan lebih banyak terserang batuk, pilek, demam dan gatal-gatal.
Karenanya kata dia, mereka sudah menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan menjaga kesehatan ditengah cuaca yang tidak menentu seperti ini.
"Saat hujan dan terjadi banjir maka masyarakat lebih mudah terserang sakit seperti batuk, pilek, demam dan gatal-gatal," ujarnya, Minggu 24 Januari 2021.
"Masyarakat dalam cuaca seperti ini, diharapkan untuk selalu waspada dan menjaga kesehatannya," sambungnya.
Berkaitan dengan bencana banjir di Kabupaten Sambas saat dr Fatah mengaku selalu memonitor perkembangan di lokasi banjir . Kata dia, jika memang diperlukan bantuan dan pelayanan kesehatan sudah mereka persiapkan.
"Sekarang masih dalam monitoring sambil menunggu perkembangan bagaimana kondisi di wilayah yang sedang banjir," ungkapnya.
"Dan apabila ada yang perlu bantuan pelayanan maka kami akan langsung turun ke lokasi," pungkasnya.
Sementara itu, di beberapa daerah memang masih terendam banjir. Seperti di daerah Desa Sepantai, Desa Semangak, dan beberapa daerah lainnya di Kecamatan Sejangkung.