Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Lima Jenazah Korban Sriwijaya Air Dikebumikan Satu Liang Lahat di Pontianak, Berikut Identitasnya
momen perjalanan ke Bandung merupakan kunjungan terakhir yang tentu menyisakan banyak kenangan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Irfansyah, ahli waris korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 menghadiri pemakaman lima anggota keluarganya yang menjadi korban SJ182, yakni kedua orangtuanya Toni Ismail (60), Rahmawati (59), adik kandungnya Ratih Windania (32), dan dua keponakannya yakni Yumna fanishatuzahra (3) dan Athar Rizki Riawan (8) ketempat peristirahatan terakhir, Minggu 24 Januari 2021.
Kelima peti jenazah korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 itu dimakamkan dalam satu liang lahat di Pemakaman Babusalam Batara Indah Blok T, Jl Dr Wahidin Pontianak, Minggu pagi.
Pada Minggu, ada enam jenazah korban Sriwijaya Air SJ182 yang tiba di Kalbar. Lima adalah anggota keluarga Irfansyah, sementara satu jenazah lainnya yakni Muhammad Nurkholifatul Amin warga Mempawah.
Usai pemakaman, Irfansyah mewakili keluarga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu mulai dari evakuasi, identifikasi, pemulangan jenazah sampai pada tahap pemakaman.
Baca juga: Gubernur Kalbar Terima Jenazah 6 Korban Sriwijaya Air Sekaligus Serahkan Santunan Jasa Raharja
“Saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang sudah membantu dan mensupport baik dari Pemkot Pontianak dan penyambutan jenazah oleh Pemprov Kalbar, serta jamaah masjid dan majelis Babusalam,” ujar Irfansyah.
Irfan juga menghaturkan terima kasih kepada pihak Basarnas yang telah melakukan pencarian korban, Tim DVI Mabes Polri yang telah melakukan identifikasi korban Sriwijaya SJ-182, serta Maskapai Sriwijaya yang telah membantu proses identifikasi kelima keluarganya.
Ia mengatakan, kecelakaan yang merenggut lima orang anggota keluarga menyisakan kehilangan yang mendalam. Namun menurutnya, keluarga telah mengiklaskan tragedi jatuhnya Sriwijaya SJ-182.
“Sebelumnya kami tidak ada firasat dan tanda apapun. Ini menjadi nasihat untuk kita yang masih hidup bahwa meninggal tidak melihat usia tua, muda, sakit, sehat tapi semua sudah menjadi takdir Allah,” ujar Irfan dihadapan makam kedua orangtua dan adiknya.
Ia mengatakan, momen perjalanan ke Bandung merupakan kunjungan terakhir yang tentu menyisakan banyak kenangan.
“Alhamdulillah orangtua kami main ke Bandung merupakan kunjungan terakhir mereka dan merupakan waktu terlama mereka main. Waktu itu mereka lebih banyak menghabiskan waktu di rumah,” ujarnya.
Selain kedua orangtuanya, saudara kandung Irfan bersama anaknya juga ikut menjadi korban Sriwijaya Air SJ-182 yakni Ratih Windania dan anaknya Yumna Fanisyatuhzahra.
“Saya itu dua bersaudara dan adik saya beserta satu anaknya ada di dalam pesawat itu bersama orangtua saya. Semoga Allah menerima dan menempatkan mereka ditempat yang terbaik disisi-Nya. Mereka semua orang baik dan Allah lebih sayang mereka,” ujarnya.
Sebelum dimakamkan, jenazah terlebih dahulu disalatkan di Masjid Al-Hikmah. Penyambutan jenazah dimulai dari Bandara Supadio Pontianak oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono hadir di rumah duka. Bahkan Edi membantu keluarga mengangkat peti jenazah dan ikut menyalatkan jenazah.
Baca juga: Gubernur Sutarmidji Ingatkan Keluarga Korban Sriwijaya SJ-182 Hindari Calo Asuransi Kecelakaan
"Semoga korban bisa ditempatkan di surganya Allah SWT, dilindungi dan dilapangkan kuburnya serta ditempatkan disisi terbaik," ucap Edi Rusdi Kamtono.
Pada kesempatan itu, Edi juga menyerahkan dokumen kependudukan berupa akta kematian, KTP-el dan Kartu Keluarga kepada keluarga korban. Edi menyebut, dari 11 warga Kota Pontianak yang menjadi korban, hingga kini sudah ada 10 jenazah yang teridentifikasi dan sudah dimakamkan.
Sedangkan satu jenazah masih belum teridentifikasi. "Kita masih menunggu proses identifikasi yang dilakukan tim DVI, baik dari DNA maupun barang-barang yang bisa diidentifikasi," pungkasnya.
Serahkan Jenazah
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak Yopi Haryadi mewakili Basarnas pusat menyerahkan enam jenazah korban Sriwijaya Air SJ 182 kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, pada Minggu pagi.
"Padah hari ini kita serah terimakan enam jenazah pada pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang kemudian diserah terimakan kepada pihak keluarga," tutur Yopi Haryadi ditemui awak media di VVIP Pemprov Kalbar Bandara Internasional Supadio.
Yopi menambahkan, sesuai komitmen yang sudah disampaikan pada saat penutupan Posko Crisis Center, walaupun operasi Sar sudah dihentikan proses identifikasi dan dan serah terima jenazah akan tetap dilakukan.
"Seperti komitmen yang telah kami sampaikan pada saat penutupan Crisis Center pada hari jumat lalu, bahwa walaupun operasi Sar sudah dihentikan akan tetapi untuk proses identifikasi dan juga pemulangan (penyerah terima jenazah) itu tetap akan dilaksanakan dan Basarnas siap mendampingi kegiatan tersebut," jelasnya.
Untuk diketahui, total jenazah yang sudah teridentifikasi yakni 49 serta perkembangan lebih lanjut terkait identifikasi akan dirilis oleh Tim DVI.
"Sampai dengan hari ini kita ketahui total 49 jenazah yang sudah teridentifikasi dan nanti biasanya pada sore hari pihak DVI akan melaksanakan rilis kepada publik mengenai identifikasi yang telah dilaksanakan," pungkasnya.
Gubernur Kalbar Sutarmidji dan Bupati Mempawah Erlina hadir menyambut enam jenazah. Gubernur menyatakan, ada dua keluarga terdiri dari satu keluarga besar dan satu warga asal Mempawah yang ia serahkan kepada perwakilan keluarga.
"Hari ini dua keluarga ya. Satu keluarga besar yang lima itu, kemudiam yang satu istrinya sudah dimakamkan di Mempawah. Ini suaminya Pak Nur. Pak Nur ini pengasuh pondok pesantren Darusalam di Sekubang," tutur Sutarmidji.
Sutarmidji mengingatkan bahwa setiap hak-hak ahli waris terus dipantau dan pihak Sriwijaya Air berkomitmen untuk mengurus secepat dan semudah mungkin. "Saya ingatkan ya bahwa yang menjadi hak-hak ahli waris itu kita tetap pantau dan Sriwijaya sudah komit untuk mengurusnya secepat mungkin dan semudah mungkin," tambahnya.
Gubernur juga mengimbau jangan ada lagi pihak-pihak yang menawarkan jasa dan sebagainya. Dikhawatirkan nanti akan menimbulkan masalah baru.
"Jadi jangan ada lagi pihak-pihak yang menawarkan jasa dan sebagainya, khawatirnya justru menimbulkan masalah baru. Orang berduka, ada yang mengambil kesempatan. Saya sudah bilang sama pihak Sriwijaya supaya mengurusnya langsung pada ahli waris dan ahli waris juga mengurus langsung pada pihak Sriwijaya," jelasnya.
Kemudian, ia menambahkan akan membantu masalah kelengkapan administrasi dari pemerintah daerah, baik kabupaten kota maupun provinsi secepat-cepatnya.
"Masalah administrasi kelengkapannya yang dari Pemerintah Daerah, baik Kabupaten Kota maupun Provinsi Kita akan bantu secepat-cepatnya. Tadi misalnya, akte kematian sudah langsung diserahkan oleh ibu Bupati ya. Kemudian pihak keluarga, kita dari Pemerintah Daerah manyampaikan turut berduka yang mendalam dan yakinlah pada diri kita, ajaran agama kita ya, berdoa agar Almarmuh dan Almarhumah ini meninggal dalam keadaan Syahid dan InshaAllah akan diberikan tempat terbaik untuk Almarhum dan Almarhumah," pungkasnya.