Detik-detik Joe Biden Menuju Gedung Putih - Kemarahan Trump hingga Toko Senjata Diserbu Pembeli
Para pemilik toko mengungkapkan, toko mereka diserbu pembeli menjelang pengambilan sumpah jabatan Biden
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sejumlah toko senjata di AS dilaporkan mengalami lonjakan penjualan menjelang pelantikan Joe Biden.
Para pemilik toko mengungkapkan, toko mereka diserbu pembeli menjelang pengambilan sumpah jabatan Biden pada Rabu (20/1/2021).
Kabar itu muncul setelah Biro Penyelidik Federal (FBI) menyatakan, mereka memeriksa 25.000 tentara Garda Nasional yang ditempatkan di Washington DC.
Adapun Garda Nasional sudah ditempatkan di ibu kota semenjak kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol, 6 Januari lalu.
Floyd McMillin, pemilik toko senjata di Topeka, Kansas, mengaku, dia membukukan keuntungan 50.000 dollar AS (Rp 703,4 juta) pada Sabtu (16/1/2021).
Baca juga: Live Streaming Pelantikan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Kamala Harris Mulai Jam 11.30
Baca juga: MURKA TRUMP terhadap Wapres Amerika Mike Pence, Berikut Kronologis Penyebabnya
McMillin mengakui, kenaikan penjualan terjadi karena ada yang tak percaya pemerintahan Biden, ataupun khawatir peluang membeli senjata bakal hilang.
Si pemilik toko mengutarakan, banyak orang yang mengira bahwa pemerintahan saat ini bakal mengambil senjata mereka.
"Ya, Anda tentu harus menyadari bahwa industri senjata menghasilkan miliaran dollar ke rekening AS," jelas McMillin.
FBI menuturkan, berdasarkan data intelijen, ada potensi terjadi demonstrasi bersenjata di 50 negara bagian AS.
"Mereka (kelompok bersenjata) sudah mengancam Kongres jika POTUS (Presiden Donald Trump) dimakzulkan lewat Amendemen 25, maka akan terjadi kerusuhan," jelas FBI.
Dinas Taman Nasional (NPS) juga menuturkan, mereka mendapatkan "ancaman yang kredibel" setelah kerusuhan di Capitol.
Dilansir Daily Star, Senin (18/1/2021), demo 6 Januari dipicu keengganan Presiden Trump mengakui kekalahan pada Pilpres AS.
Dia pun menyerukan kepada pendukungnya bahwa mereka harus bergerak ke Washington, saat Kongres AS bersiap mengesahkan kemenangan Biden.
Lima orang tewas, dan banyak pihak menuding Trump bertanggung jawab karena sudah membawa massa itu ke ibu kota.
Pada pekan lalu, DPR AS yang dimotori Partai Demokrat memakzulkan Trump. Dia menjadi presiden pertama yang dimakzulkan dua kali.
Baca juga: DONALD Trump Kini Tak Lagi Presiden Amerika? Joe Biden Kantongi 306 Electoral Vote Electoral Collage
Kemarahan Trump
Donald Trump disebut-sebut sangat marah karena Joe Biden berhasil menarik deretan artis ternama di hari pelantikannya.
Kondisi itu sangat kontras dengan upacara pelantikan Trump sendiri empat tahun lalu.
The Washington Post mengabarkan bahwa Trump marah atas hadirnya bintang-bintang yang berpartisipasi ke acara Biden.
Trump dulunya alami kesulitan untuk menarik nama-nama besar di hari pelantikannya.
Tetapi Biden telah mengkonfirmasi kehadiran Jennifer Lopez, Lady Gaga, Tom Hanks dan bintang country Garth Brooks untuk acaranya.
Empat tahun lalu, seperti yang dilansir Daily Mail, Trump menarik penyanyi country Toby Keith dan Lee Greenwood, grup rock 3 Doors Down dan The Piano Guys, DJ RaviDrum, dan The Frontmen of Country.
Elton John, penyanyi Inggris Rebecca Ferguson dan Charlotte Church plus Moby secara terbuka menolak undangan untuk tampil dari Trump.
Seorang anggota Paduan Suara Mormon Tabernacle Choir bahkan mengundurkan diri dari grup daripada tampil di acara Trump.
Sementara itu, Barack Obama juga tidak kesulitan menarik bintang di upacara pelantikannya.
Beyonce, U2, Stevie Wonder dan Bruce Springsteen semua tampil saat itu.
Rencana Donald Trump setelah Masa Jabatannya Resmi Berakhir
Salah satu sumber mengatakan kepada The Washington Post bahwa, terlepas dari kekacauan yang terjadi beberapa minggu terakhir, Trump masih merasa kesal dengan susunan artis di acara Biden.
Donald Trump menegaskan dia tidak akan menghadiri pelantikan Biden.
Mike Pence, wakil presiden, akan ada di sana.
Trump berencana meninggalkan Gedung Putih dan Washington DC pada Hari Pelantikan dengan upacara keberangkatan di Joint Base Andrews.
Biasanya, presiden yang selesai masa jabatannya akan menghadiri upacara di Capitol, lalu naik helikopter dari Capitol ke pangkalan militer di luar Washington yang merupakan rumah bagi Air Force One dan pesawat pemerintah dan militer resmi lainnya.
Presiden-presiden sebelumnya juga membuat pernyataan singkat kepada staf dan pendukungnya sebelum terbang meninggalkan kota.
Trump belum mengonfirmasi niat pasca-kepresidenannya, tetapi diyakini dia akan tinggal di Mar-a-Lago di Florida.
Putrinya Ivanka dan suaminya Jared Kushner telah membeli sebidang tanah senilai $ 30 juta di Indian Creek, Florida, dan Donald Trump Jr juga diperkirakan akan pindah ke negara bagian itu bersama pacarnya, Kimberly Guilfoyle.
Tiffany Trump (27), juga berencana pindah ke Miami.
Pejabat Keamanan Amerika Peringatkan Adanya Ancaman 'Serangan dari Dalam' saat Pelantikan Joe Biden
Pejabat pertahanan Amerika Serikat pada hari Minggu (17/1/2021) memperingatkan adanya ancaman yang diduga berasal dari orang-orang yang ditugaskan untuk mengamankan upacara pelantikan presiden terpilih Joe Biden pada 20 Januari mendatang, Independent mengabarkan.
Mereka menyebut tengah memeriksa pasukan yang dikerahkan untuk acara tersebut.
FBI bersiap untuk berbagai protes bersenjata di Washington DC oleh pendukung Donald Trump yang terus menerus menolak hasil Pilpres AS.
Masalah keamanan telah membuat cemas lembaga penegak hukum setelah pemberontakan 6 Januari lalu di Capitol AS.
Kekhawatiran adanya "serangan dari dalam" telah mendorong mereka untuk mengerahkan 25.000 tentara di kota di hari pelantikan.
Sekretaris Angkatan Darat Amerika Serikat, Ryan McCarthy mengatakan kepada The Associated Press bahwa para pejabat telah diperingatkan dan diarahkan untuk mengawasi setiap masalah dalam barisan mereka.
Namun, ia mengatakan belum menemukan bukti ancaman tersebut.
"Kami terus melalui prosesnya, dan mengambil pandangan kedua, ketiga pada setiap individu yang ditugaskan untuk operasi ini," kata McCarthy setelah latihan keamanan.
Pasukan sedang dipersiapkan untuk mengidentifikasi potensi ancaman orang dalam, menargetkan presiden terpilih serta pejabat VIP lainnya di acara tersebut.
McCarthy mengatakan anggota layanan dari seluruh militer hadir pada rapat umum 6 Januari.
Namun, tidak dapat dipastikan berapa banyak yang berpartisipasi dalam pelanggaran keamanan yang menyebabkan lima orang tewas dan beberapa terluka itu.
Dua petugas polisi Virginia telah didakwa akibat kerusuhan tersebut setelah mereka terungkap "membuat pernyataan cabul di depan patung (pahlawan Revolusi) John Stark" di dalam gedung Capitol, menurut laporan media.
"Jika ada indikasi bahwa ada tentara atau penerbang kami yang mengungkapkan hal-hal yang merupakan pandangan ekstremis, mereka akan diserahkan kepada penegak hukum atau ditangani dengan rantai komando segera," kata Jenderal Daniel R Hokanson, kepala Biro Garda Nasional.
Namun, ancaman dari dalam itu hanyalah bagian kecil perhatian dari lembaga penegak hukum.
Ancaman keamanan utama adalah serangan oleh kelompok-kelompok bersenjata dan bahan peledak yang ditanam karena laporan intelijen menunjukkan bahwa unjuk rasa sedang diselenggarakan pada hari-hari menjelang Hari Pelantikan, kata McCarthy.
FBI pada hari Minggu mengatakan mereka telah menerima masukan peringatan dari "protes bersenjata" yang direncanakan di semua 50 gedung DPR negara bagian dan Capitol AS menjelang pelantikan Biden.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jelang Pelantikan Biden, Toko Senjata di AS Diserbu Pembeli" dan di Tribunnews.com dengan judul Donald Trump Dikabarkan Marah Besar saat Tahu Pelantikan Presiden Joe Biden Dimeriahkan Para Bintang