Live Streaming Pelantikan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Kamala Harris Mulai Jam 11.30
"Jadi, dengan saya meninggalkan Senat Amerika Serikat, ini bukan berarti selamat tinggal. Ini halo," tulis Harris.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pelantikan Presiden Amerika Serikat ke 46, Joe Biden dan wakilnya, Kamala Harris sesuai jadwak akan digelar Rabu 20 Januari 2021.
Prosesi pelantikan, akan digelar di West Front Capitol AS, mulai sekitar pukul 11:30 waktu setempat atau sekitar pukul 23.30 WIB.
Proses pelantikan presiden Amerika Serikat, akan disiarkan secara langsung dan bisa ditonton melalui link di bagian lain artikel ini.
Jelang pelantikan, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Kamala Harris resmi menyerahkan surat pengunduran dirinya dari Senat AS.
Melansir CNN, surat pengunduran diri itu diajukan Harris pada Minggu 17 Januari 2021.
Tak hanya itu, Harris juga menulis di sebuah kolom opini untuk San Francisco Chronicle tentang pengunduran dirinya.
Tulisan itu berjudul "Kamala Harris: Serving as California’s senator has been an honor. But this is not a goodbye".
Baca juga: Isak Tangis Keluarga Sambut Kedatangan Jenazah Istri dan Mertua Mantan Ketum PB HMI Mulyadi P Tamsir
"Jadi, dengan saya meninggalkan Senat Amerika Serikat, ini bukan berarti selamat tinggal. Ini halo," tulis Harris.
“Seperti yang pernah ditunjukkan oleh senator yang menjadi Wakil Presiden Walter Mondale, wakil presiden adalah satu-satunya kantor di pemerintahan kita yang 'dimiliki oleh cabang eksekutif dan legislatif.' Tanggung jawab menjadi lebih besar dengan jumlah Demokrat dan Republik yang sama di Senat,” tulisnya.
Harris terus menulis dalam kolom opini tersebut. Dia juga mengatakan bahwa dia akan bekerja tanpa lelah sebagai wakil presiden.
Harris yang punya darah keturunan India ini telah membuat sejarah dalam sepanjang karier politiknya dengan menjadi wanita kulit hitam pertama di California yang bekerja sebagai senator dan kini menjadi wakil presiden AS.
Dalam pidato kemenangannya pada bulan November lalu, dia mengakui perjuangan keras yang dihadapi wanita untuk menggunakan hak sipil mereka dan masuk ke eselon atas perpolitikan Amerika.
"Meskipun saya mungkin wanita pertama di kantor ini, saya tidak akan menjadi yang terakhir," kata Harris.
"Karena setiap gadis kecil yang menonton malam ini melihat bahwa ini adalah negara yang penuh dengan segala kemungkinan," ungkapnya.
"Ya, kini Harris akan memimpin ruang yang sama di mana dia mundur, menjadi presiden Senat yang beranggotakan 100 orang. Saat saya mengundurkan diri dari Senat, saya bersiap untuk mengambil sumpah yang akan membuat saya memimpinnya," ungkap Harris dalam tulisannya.