Human Interest Story

FIRASAT Ayah Dinda Sebelum Anaknya Wafat Dalam Tragedi Sriwijaya Air SJ182, Permintaan Seolah Tanda

Dengan raut wajah sedih, Haryanto mengenang almarhum anaknya Dinda sebelum berangkat ke Jakarta sempat meminta berbagai permintaan.

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Muzammilul Abrori
Suasana duka rumah duka Dinda Amelia, korban kecelakaan pesawat Sriwijaya SJ 182 asal Kabupaten Kubu Raya pada Minggu 17 Januari 2021 pagi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Haryanto ayah dari Dinda Amelia mengungkapkan firasat sebelumnya anaknya meninggal dunia dalam tragedi Sriwijaya Air SJ182 mengungkapkan firasatnya.

Dengan raut wajah sedih, Haryanto mengenang almarhum anaknya Dinda sebelum berangkat ke Jakarta sempat meminta berbagai permintaan.

"Waktu dia mau berangkat itu, mungkin ini tanda-tandanya juga sih ya," ujarnya Minggu 17 Januari 2021.

Menurutnya, Almarhum Dinda minta dibelikan peralatan yang serba baru. Seperti minta dibelikan sepatu baru dan handphone baru serta beberapa barang lainnya.

"Jadi saya beliin baru itu semuanya. Bajunya, switernya itu semua baru pas berangkat," ungkapnya sambil mengenang Dinda.

Baca juga: Tangis Haru Selimuti Pemakaman Dinda Amelia Korban Pesawat Sriwijaya Air

Kisah pilu ini bermula ketika anaknya berangkat ke Jakarta dalam rangka liburan dan berangkat sejak 27 Desember 2020 lalu.

Ia bertolak dari Pontianak ke Jakarta bersama istri dari Kepala Dinas Logistik (Kadislog) Lanud Supadio, Kolonel Teknik Akhmad Khaidir, dan kedua anaknya.

"Ceritanya diajak istri Kadislog bapak Kolonel Akhmad liburan dengan anak-anaknya itu. Rencananya itu mau ke Bali, cuma karena kondisi Covid-19 ini jadinya tidak jadi. Jadinya cuma jalan-jalan di Jakarta aja," kata Haryanto.

Haryanto juga menjelaskan bahwa kedekatan sang putri dengan keluarga Kolonel itupun sudah sangat erat.

Bahkan, Almarhumah Dinda telah dijanjikan ketika lulus SMP akan langsung disekolahkan di Sekolah Angkatan Udara di Jakarta.

"Memang cita-cita dia itu abis sekolah SMP ini diajak ibu untuk sekolah di jakarta. Biar bisa jadi angkatan udara," sampainya.

"Sudah kearah situ cita-cita dia itu. Cuman takdir berkata lain kan," lanjutnya.

Baca juga: Jasa Raharja Kalbar Kembali Serahkan Santunan Korban Sriwijaya Air SJ 182 asal Kubu Raya

Dan dirinya mengatakan, sosok Dinda adalah sosok anak pendiam dan sangat rajin.

Sampai-sampai sosok itupun membuat rasa kehilangan yang mendalam bagi keluarga besar.

"Kalau bersih-bersih rumah itu dia tidak perhitungan sama kakaknya. Dia bangun tidur ada piring kotor, langsung dibersihinnya. Begitupun saya kalau pulang kerja. Kalau saya capek, itu dia tanya, bapak mau minum apa," ceritanya

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved