RISIKO Kebijakan Baru WhatsApp 2021 - Lakukan Ini Tetap Aman Meski Masih Memakai Aplikasi WhatsApp

Semua pengguna harus menyetujui kebijakan privasi yang ditentukan WhatsApp, jika mereka ingin tetap menggunakan aplikasi ini.

Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
RISIKO Kebijakan Baru WhatsApp 2021 - Lakukan Ini Agar Tetap Aman Meski Masih Memakai Aplikasi WhatsApp. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kebijakan privasi pada pembaruan aplikasi pesan WhatsApp tengah menjadi perbincangan.

Pengguna mulai menerima notifikasi pembaruan Persyaratan Layanan dan Kebijakan Privasi dari WhatsApp.

Pembaruan ini akan berlaku pada Senin 8 Februari 2021 untuk seluruh pengguna.

Semua pengguna harus menyetujui kebijakan privasi yang ditentukan WhatsApp, jika mereka ingin tetap menggunakan aplikasi ini.

Baca juga: KEBIJAKAN Baru WhatsApp Tuai Kontorversi, Menkominfo Ambil Tindakan Tegas Lindungi Data Privasi

Kebijakan baru WhatsApp

Kebijakan pembaruan WhatsApp yang menjadi sorotan, yaitu:

* Membagi data pengguna WhatsApp dengan Facebook, seperti lokasi, alamat IP perangkat, data perangkat, dan daftar kontak.

* Menyimpan dan mengelola chat WhatsApp Business yang terintegrasi dengan hosting Facebook.

* Memberikan informasi yang dibagikan pengguna pada layanan pihak ketiga atau produk perusahaan Facebook lainnya.

* Kebijakan privasi yang baru lebih menekankan pada fitur pesan WhatsApp Business.

* Pengguna tetap bisa memilih, apakah ingin berinteraksi menggunakan akun bisnis atau akun pribadi.

* Meski demikian, tidak ada salahnya etap mewaspadai keamanan data dan privasi dalam menggunakan layanan WhatsApp.

Pahami risikonya

Terkait kebijakan baru WhatsApp, Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto berpendapat, bila ingin tetap menggunakan WhatsApp, masyarakat perlu pahami risikonya dan tetap berhati-hati.

“Memahami risiko yang mungkin muncul. Ada risiko data disalahgunakan oleh pihak ketiga, maka perlu berhati-hati saat menggunakan WhatsApp,” kata Damar saat dihubungi Kompas.com pada Rabu 13 Januari 2021.

Baca juga: WHATSAPP Signal hingga Telegram, Mana yang Lebih Aman Bagi Pengguna ? | Cek Komparasinya Berikut

Apa saja yang perlu kita lakukan agar tetap aman, meski masih memakai aplikasi WhatsApp?

Verifikasi dua langkah

Aktifkan fitur two-step verification atau verifikasi dua langkah yang ada pada WhatsApp.

Cara mengaktifkannya dengan membuka menu settting (pengaturan), pilih account (akun), kemudian pilih two-step verification (verifikasi dua langkah).

Anda akan diminta untuk mengatur atau memasang enam digit angka untuk dijadikan pin.

Jangan pernah menyebarkan pin tersebut.

Kemudian isi alamat email, yang di kemudian hari dapat digunakan untuk mereset pin atau menjaga keamanan akun.

Verifikasi dua langkah berguna untuk menghindari peretasan akun.

WhatsApp akan meminta pin verifikasi bila nomor anda digunakan pada WhatsApp di perangkat lain.

Verifikasi dua langkah juga tersedia pada layanan lain, seperti Google dan Facebook.

Kunci utamanya adalah jangan memberi nomor pin kepada siapapun dengan alasan apa pun.

Baca juga: HATI-HATI WhatsApp Kini Bisa Berbagi SEMUA Data Pengguna Anda dengan Facebook

Hindari sebar percakapan pribadi

Pihak WhatsApp menegaskan bahwa pada kebijakan privasi dan persyaratan layanan baru tetap menggunakan sistem enkripsi secara end-to-end.

Enkripsi tersebut berfungsi agar WhatsApp dan Facebook tidak dapat mengakses percakapan pribadi pengguna.

Kita tidak perlu mengatur atau menyalakannya, karena fitur ini sudah terpasang secara otomatis.

Keamananan digital di WhatsApp juga bergantung pada perilaku pengguna dalam menyebar percakapan pribadinya.

WhatsApp menyediakan fitur forward yang dapat meneruskan pesan ke kontak lain.

Ditambah lagi, pengguna juga dapat menyalin atau melakukan tangkapan layar pada percakapan pribadi.

Pengguna perlu memperhatikan perilaku dalam menyebar percakapan pribadi.

Bila pesan disampaikan menggunakan akun pribadi, maka pesan tersebut bersifat privat.

Menyebarkan percakapan atau tangkapan layar dari WhatsApp sebaiknya seizin keduabelah pihak.

Baca juga: Mengenal Signal, Aplikasi Pesaing WhatsApp yang Disarankan Elon Musk Orang Terkaya di Dunia

Perhatikan sebaran data pribadi

Keamanan digital juga bergantung pada sebaran data pribadi di internet.

Semakin banyak data yang tersebar, semakin kecil keamanan digital.

Hal ini juga berlaku untuk aplikasi WhatsApp.

Hindari menyebar data sensitif seperti KTP, NIK, dan lokasi rumah.

Damar berpendapat bahwa yang dapat lakukan untuk menjaga keamanan data pribadi adalah mitigasi, atau tindakan pencegahan untuk mengurangi dampak penyalahgunaan data pribadi.

“Mitigasi perlu dilakukan bagi yang ingin tetap menggunakan Whatsapp dengan cara-cara seperti meningkatkan proteksi dan menggandakan keamanan perangkat, selalu mengupdate keamanan perangkat, membatasi data yang dibagikan dengan mempraktikan kebersihan digital,” terang Damar.

Baca juga: HADAPI Kebijakan WhatsApp 8 Februari 2021, Akun WA Terancam Dihapus Lakukan Langkah Mudah Ini

Data di WhatsApp yang akan diteruskan kepada Facebook meliputi:

* Informasi akun, seperti nomor telepon, nama profil, foto profil, status, perangkat seluler, dan alamat IP yang digunakan pengguna.

* Informasi pengguna data seperti waktu dan tujuan pengiriman pesan atau panggilan atau chat, berapa pesan yang terkirim, dan lainnya.

* Informasi lokasi berupa gambaran kasar yang tidak terlalu akurat.

* Kemungkinan WhatsApp akan mengembangkan fitur Purchases, maka data yang diberikan berkaitan dengan data pembelian.

* User content yang kemungkinan seputar wallpaper yang dipakai.

* Informasi data yang dikumpulkan WhatsApp terkait kondisi lalu lintas jaringan di aplikasinya.

* Semua informasi kontak yang ada di ponsel pengguna.

* Detail informasi pembayaran, seperti saat pengguna menggunakan WhatsApp Pay. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Kebijakan Baru WhatsApp, Ini Cara Tetap Aman Menggunakannya"

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved