Listyo Sigit Prabowo Kapolri Baru ? Ada 5 Nama Calon Kapolri, Tunggu Jawabnya Rabu 13 Januari 2021
Surat Presiden tersebut akan berisi satu nama calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.........
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Rabu 13 Januari 2021 diprediksi akan menyerahkan Surat Presiden (Surpres) kepada Pimpinan DPR untuk mengusulkan nama calon Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) pengganti Jenderal Idham Azis.
Surat Presiden tersebut akan berisi satu nama calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test.
Dikutip dari kontan.co.id (klik di sini), Surpres calon Kapolri ini akan dikirimkan istana ke DPR pada Rabu 13 Januari 2021.
Hanya saja sumber tersebut tidak memberikan perincian, siapa menteri yang mendapatkan tugas dari Presiden untuk menyampaikan nama calon Kapolri tersebut kepada pimpinan DPR.
Namun sumber ini menyatakan bahwa Surpres ini hanya akan mengusulkan satu nama calon Kapolri untuk menjadi calon pengganti Jenderal Idham Azis.
Baca juga: Listyo Sigit Calon Kapolri, Ini Lima Nama Yang Diusulkan Kompolnas Gantikan Posisi Idham Azis
Kabar yang diterima kontan.co.id, satu nama yang ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menjadi calon Kapolri pengganti Jenderal Isham Azis adalah Komisaris Jenderal (Komjen) Listyo Sigit Prabowo.
Listyo Sigit Prabowo merupakan salah satu nama calon Kapolri yang sebelumnya telah disebut oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Moh. Mahfud MD, yang telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sekaligus Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mohammad Mahfud MD memaparkan kelima calon Kapolri penerus kepemimpinan Jenderal Pol Idham Azis yang akan pensiun bulan depan, seluruhnya telah menyandang pangkat bintang tiga.
Kelima nama yang diusulkan kepada Presiden selain Listyo Sigit Prabowo di antaranya adalah:
Pertama, Gatot Eddy Pramono yang saat ini menjabat sebagai Wakil Kapolri.
Nama calon Kapolri yang Kedua adalah Boy Rafli Amar yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Ketiga adalah Agus Andrianto yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihaaan Keamanan Polri
Keempat, Arief Sulistyanto yang kini menjabat sebagai Kepala Lembga Pendidikan dan Pelatihan Polri.
Selanjutnya, Mahfud bilang, Presiden Jokowi akan memilih nama diantara lima nama calon Kapolri tersebut untuk dibawa ke DPR guna menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test.
Baca juga: Jokowi Tunjuk Listyo Sigit Prabowo Calon Kapolri, Politisi PKB: Tanpa Bermaksud Mendahului Takdir
"Calon pilihan presiden bisa tunggal, atau lebih dari satu," kata Mahfud akhir pekan lalu.
Memilih sosok kapolri baru ini bukan pekerjaan mudah mengingat sejumlah persoalan dan tantangan harus diselesaikan ke depan, terutama dari sisi ekonomi.
Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang berharap dalam jangka pendek, kapolri baru nanti dapat melanjutkan kolaborasi yang sudah dilakukan dengan TNI, Satgas Covid-19, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kesehatan, dan instansi lainnya dalam penanganan pandemi.
"Agar berbagai kebijakan penanganan Covid-19 dapat berjalan efektif, sehingga selama kita dapat mengendalikan dan menekan penularan Covid-19," jelas Sarman, Minggu 10 Januari 2021.
Ia juga berharap kapolri baru tidak ragu melakukan tindakan dan memberikan sanksi kepada pelanggar protokol kesehatan.
Untuk jangka panjang, Sarman berharap orang nomor satu di lembaga kepolisian bisa menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif, mampu mendeteksi berbagai ancaman keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Termasuk mampu menumpas praktik pungli yang merugikan masyarakat termasuk pelaku usaha," kata dia.
Ajib Hamdani Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) bidang Keuangan dan Perbankan menambahkan dunia usaha membutuhkan stabilitas dan kepastian hukum.
Karena itu dia berharap siapapun yang terpilih sebagai Kapolri nantinya akan mampu mewujudkan dua hal tersebut.
"Secara khusus, kami harap Kapolri bisa mengawal penanganan Covid-19 agar ekonomi bisa pulih dengan cepat," kata dia.
Siapa Listyo Sigit Prabowo ?
Listyo Sigit Prabowo adalah calon Kapolri yang lahir di Ambon, Maluku, 5 Mei 1969.
Listyo Sigit Prabowo merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1991.
Saat ini Listyo adalah Kabareskrim menggantikan Idham Azis yang dilantik menjadi Kapolri.
Perjalanan karier Listyo Sigit terbilang cukup moncer di angkatannya.
Setela lulus, karier Listyo dimulai sebagai anggota Polres Tangerang yang kala itu masih berpangkat Letnan Dua (Letda).
Pada 1998, ia telah menjadi Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi (Kapuskodalops) di Polres Tangerang.
Kala itu, ia berpangkat sebagai Kapten atau setara dengan Ajun Komisaris Polisi (AKP).
Baca juga: Profil Arief Sulistyanto Calon Kapolri Paling Kaya: Kasus Munir, Kapolda Kalbar hingga Kabareskrim
Selain itu, Listyo Sigit pernah beberapa kali menduduki jabatan di daerah Jawa Tengah.
Semula pada 2009, suami Juliati Sapta Dewi Magdalena itu menjabat sebagai Kapolres Pati.
Tak lama, ia dipindah menjadi Kapolres Sukoharjo pada 2010 lalu menjadi Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang.
Pada 2011, Listyo Sigit menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta saat Jokowi masih menjadi Wali Kota Solo.
Kemudian, pada 2012, saat Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta, Sigit Prabowo dirotasi ke Jakarta untuk menjabat sebagai Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri.
Di tahun berikutnya, Listyo Sigit Prabowo bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.
Listyo Sigit merupakan satu di antara perwira yang dekat dengan Jokowi.
Kedekatan keduanya terjalin saat Listyo Sigit menjabat sebagai Kapolresta Solo di mana Jokowi menjadi wali kotanya.
Saat menjabat sebagai Kapolresta Solo, Listyo Sigit pernah menangani kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton.
Maka, saat Jokowi terpilih menjadi presiden pada 2014, Listyo diangkat sebagai ajudan presiden.
Saat itu, Kapolri Jenderal (Purn) Sutarman mengajukan empat nama sebagai calon ajudan dan Jokowi langsung menunjuk Listyo Sigit.
Seperti dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 21 Oktober 2015, Jokowi memilih orang yang pernah "dekat" dengannya untuk memastikan kerjanya berjalan optimal.
Baca juga: Profil Agus Andrianto Pak Pos Calon Kapolri Kelahiran Blora: Pernah Tangani Kasus Ahok
Dua tahun menjadi ajudan Jokowi, Listyo Sigit dimutasi menjadi Kapolda Banten dan mendapat kenaikan pangkat menjadi brigadir jenderal.
Setelah itu, ia mendapat promosi sebagai Kepala Divisi (Kadiv Propam) pada 2018 dan resmi menyandang pangkat bintang dua atau inspektur jenderal.
Kemudian, Listyo ditunjuk sebagai Kabareskrim oleh Idham Azis pada 6 Desember 2019.
Penunjukan itu dilakukan setelah jabatan tersebut kosong selama lebih dari sebulan sejak Jenderal (Pol) Idham Azis dilantik sebagai Kapolri pada 1 November 2019.
Saat ini, Listyo Sigit Prabowo menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) sejak 6 Desember 2019.
Listyo Sigit menjadi sorotan saat ikut menangkap buronan pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra, pada Kamis 30 Juli 2020 malam.
Bahkan perwira kelahiran Ambon, 5 Mei 1969, ini menjemput Djoko Tjandra dari Malaysia ke Indonesia.
Sebelum menjadi Kabareskrim, ia pernah menjabat sebagai ajudan Jokowi.
Saat menjabat sebagai Kabareskrim, Listyo Sigit langsung mendapatkan tugas menuntaskan kasus penyerangan penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Kekayaan Listyo Sigit
Dalam LHKPN per 11 Desember 2020, Listyo Sigit diketahui memiliki harta kekayaan sebesar Rp 8.314.735.000.
Kepemilikan tanah memang menyumbang sebagian besar aset mantan Kapolda Banten itu.
Walau 'hanya' punya tiga tanah, tapi nilai setiap tanahnya di atas Rp 1 miliar.
Total aset kekayaan Listyo Sigit berupa tanah dan bangunan mencapai Rp 6.150.000.000.
Listyo Sigit juga hanya memiliki satu unit mobil Toyota Fortuner senilai Rp 320 juta.
Aset lain yang dimiliki lulusan Akpol 1991 ini adalah harta bergerak lainnya serta kas dan setara kas.
Masing-masing nilainya adalah Rp 975.000.000 dan Rp 869.735.000.
Baca juga: Salam Zero: Ini Profil Calon Kapolri Arief Sulistyanto Pengganti Jenderal Idham Azis
* Nama: Listyo Sigit Prabowo
* Lahir: 5 Mei 1969
Pendidikan:
* Akademi Kepolisian (Akpol)
* S2 Universitas Indonesia
Jabatan kepolisian:
* Kepala Bagian Pengendalian Personel Biro Personel Polda Metro Jaya
* Kepala Kepolisian Resor Pati (2009)
* Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo (2010)
* Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang
* Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta (2011)
* Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri (2012)
* Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara (2013)
* Ajudan Presiden RI (2014)
* Kepala Kepolisian Daerah Banten (2016)
* Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (2018)
* Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (2019). (*)