Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Sosok Mulyadi P Tamsir di Mata MD KAHMI Sambas

Pada kesempatan itu, Koordinator Presidium MD KAHMI Sambas, Aan Sumantri mengatakan dirinya pernah ikut merasakan bagaimana perjuangan Mulyadi P Tamsi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Wawan
Doa bersama untuk mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Mulyadi P Tamsir, oleh MD KAHMI Sambas dan HMI Cabang Sambas, Senin 11 Januari 2021, Malam. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Majlis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kabupaten Sambas dan HMI Cabang Sambas menggelar kegiatan Yasinan dan Doa bersama untuk mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Mulyadi P Tamsir, yang turut serta dalam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tujuan Jakarta-Pontianak, yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Kegiatan itu, dilaksanakan di sekretariat MD KAHMI Kabupaten Sambas, di Jl Kartiasa, Desa Kampung Lorong, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas.

Pada kesempatan itu, Koordinator Presidium MD KAHMI Sambas, Aan Sumantri mengatakan dirinya pernah ikut merasakan bagaimana perjuangan Mulyadi P Tamsir dan komitmennya untuk membentuk HMI Cabang Sambas.

"Waktu itu, kami hanya berniat membentuk komisariat di Sambas. Tapi bang Mul mendorong kami untuk membentuk Cabang Persiapan di Sambas bukan hanya komisariat. Dan saat beliau menjadi sekjen PB HMI Sambas di kukuhkan menjadi Cabang penuh oleh PB HMI," ujarnya, Senin 11 Januari 2021, malam.

Baca juga: MD KAHMI Sambas Gelar Doa Bersama Untuk Mulyadi P Tamsir Penumpang Siwijaya Air

Setalah itu kata Aan, bang Mulyadi begitu dia biasa di sapa kerap kali datang ke Sambas untuk menghadiri beberapa undangan dari MD KAHMI maupun HMI Cabang Sambas. Termasuk hadir untuk melantik kepengurusan HMI Cabang Sambas beberapa waktu yang lalu.

"Setelah itu beliau sering ke Sambas. Untuk kegiatan pelantikan dan lainnya, dan orangnya memang sangat komitmen dan tegas. Tapi dia santun dan sangat sopan, sehingga menurut saya itu perlu di jadi contoh dari kawan-kawan kader HMI, khususnya di Sambas," kenangnya.

Dari sisi pengkaderan kata Aan, tidak perlu diragukan lagi. Bang Mul kata Aan salah satu kader Paripurna, dia betul-betul mengimplementasikan semangat juang HMI, termasuk pasca menjadi Ketua PB HMI pada 2018 lalu.

Sementara itu, Alumni HMI Cabang Pontianak Erik Darmansyah mengatakan, dirinya punya pengalaman menarik dengan Mulyadi P Tamsir. Mereka berdua adalah teman dan berkuliah di awal tahun 2000/2001, hanya saja Mulyadi P Tamsir kata Erik berkuliah di Universitas Kapuas (Unka) Sintang, dan dirinya di Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak.

"Waktu sama-sama masih di HMI saya ada pengalaman tidak terlupakan dengan beliau. Kami mendorong motor di salah satu Kecamatan di Kabupaten Sintang, kampung Mulyadi, waktu itu infrastruktur masih rusak parah, kami mendorong motor 12 jam, untuk sampai ke lokasi yang kami tuju," ungkapnya.

Setelah itu kata Erik, mereka memang memilih jalan yang berbeda. Erik sekarang menjadi Dosen di Poltesa Sambas, sedangkan Mulyadi P Tamsir melanjutkan karir aktivis di PB HMI. Mereka pun kerap berjumpa dalam berbagai kegiatan dan waktu-waktu tertentu.

"Yang paling saya ingat lainnya adalah waktu dia jadi Ketua PB HMI, dia masing sering SMS saya, WA saya. Padahal siapalah saya kalau dibandingkan dengan dia yang sudah jadi Ketua PB HMI," katanya.

"Tapi itulah HMI, berteman lebih dari saudara. Dia orang yang baik, dan ramah dengan kita," tutup Erik Darmansyah. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved