Sriwijaya Air Jatuh

7 ARTI ISTILAH di Tragedi Sriwijaya Air SJ182! Antemortem - Postmortem - ELT - Black Box - CVR - FDR

Dalam proses pencarian Sriwijaya Air SJ 182, masyarakat diperkenalkan dengan sejumlah istilah yang mungkin asing di telinga.

Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNNEWS
Ilustrasi dan Info Grafis Sriwijaya Air SJ182 Jatuh ke Laut. Ketahui arti bahasa asing di Tragedi Sriwijaya Air SJ182. 

Situs Flightradar24 menyebutkan, black box atau kotak hitam pesawat biasanya menggunakan CVR (Cockpit Voice Recorder) atau FDR (Flight Data Recorder) atau kombinasi keduanya.

Saat pesawat terbang, FDR terus merekam beragam data tentang semua aspek penerbangan pesawat seperti kecepatan atau ketinggian terbang, sementara CVR merekam percakapan dalam kokpit dan suara lain, seperti transmisi radio serta alarm otomatis.

Jika terjadi masalah pada pesawat, seperti kecelekaan, maka data dari black box pesawat dapat membantu merekonstruksi apa yang sebenarnya terjadi.

Pinger Locator/Pinger Finder

Menurut laporan BBC, pinger locater adalah perangkat pengirim dan penangkap sinyal (ping) berbasis sonar yang diandalkan untuk melacak keberadaan black box sebuah pesawat.

Cara kerja pinger locater sejatinya cukup sederhana, yakni dengan cara ditenggelamkan ke dalam lautan bersama sebuah robot bawah laut yang biasa disebut 'tow fish'.

Dengan 'tow fish' ,pinger locator dapat menjelajahi lautan dalam mencari keberadaan dua perangkat penting, yakni CVR dan FDR yang ada dalam black box.

Pinger Locater disebutkan dapat menembus kedalaman lautan hingga 20 ribu kaki, atau setara dengan 6.100 meter.

Baca juga: Faisal Rahman Konten Kreator Juga Penumpang Sriwijaya Air, Sebelumya Ucapkan Goodbye di Instagram

Antemortem

Antemortem adalah data-data fisik khas yang berguna untuk mengidentifikasi korban.

Data ini mencakup informasi umum korban seperti nama, umur, berat badan, tinggi badan, pakaian dan aksesoris yang dikenakan korban terakhir kali, hingga barang bawaan serta kepemilikan lainnya.

Data medis korban sebelum meninggal juga sangat penting dalam pengumpulan data antemortem seperti warna kulit, warna dan jenis rambut, warna mata, golongan darah, tanda seperti tato, cacat, dan tanda khusus lainnya.

Postmortem

Adapun data postmortem adalah data-data fisik yang diperoleh melalui proses identifikasi personal setelah korban meninggal.

Data-data yang termasuk dalam postmortem di antaranya seperti sidik jari, ciri-ciri fisik korban yang spesifik, konstruksi gigi, foto rontgen, dan foto diri korban lengkap dengan pakaian, dan aksesoris yang melekat di tubuh korban.

Ada dua metode identifikasi yang dilakukan dalam pencocokkan data korban, yang pertama yaitu identifikasi primer berupa sidik jari, catatan gigi, dan DNA.

Sementara identifikasi sekunder berupa deskripsi personal atau temuan medis dan harta benda milik korban.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Arti Sejumlah Istilah Asing pada Proses Pencarian Sriwijaya Air SJ 182"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved