Percakapan Telepon Mulyadi dengan Ibunya, Eks Ketum PB HMI Penumpang Sriwijaya Air SJ 182
“Minggu lalu ada hubungi, ngasih kabar kalau istrinya positif hamil. Saya bilang alhamdulillah,” kata Katimah kepada Tribunpontianak.co.id
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Safruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Nama mantan Ketua PB-HMI Mulyadi tercatat dalam manifest penumpang pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak.
Pesawat dengan nomor penerbangan SJ182 hilang kontak dan diduga jatuh di laut di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu 9 Januari 2021.
Pesawat Sriwijaya Air yang membawa 62 penumpang diduga jatuh sekitar pukul 14.40 WIB dab pada Minggu 10 Januari 2021 dilakukan pencarian.
Nama Mulyadi dan istrinya Makrufatul Yeti Srianingsih ada dalam manifest penumpang pesawat naas tersebut.
Tak hanya pasangan suami istri yang belum genap 60 hari menikah, tetapi juga ada mertua Mulyadi yang bernama Khasanah.
Usia pernikahan Mulyadi dan Yeti baru 50 hari—tepat di hari pesawat yang ditumpanginya terjatuh.
Pasangan suami istri ini menikah di Pontianak, pada 20 November 2020, lalu.
Menurut Katimah, ibu Mulyadi, menantunya tengah mengandung cucunya.
“Minggu lalu ada hubungi, ngasih kabar kalau istrinya positif hamil. Saya bilang alhamdulillah,” kata Katimah kepada Tribunpontianak.co.id, Sabtu 9 Januari 2021 malam.
Baca juga: Polda Kalbar Siapkan Tim Psikologi Untuk Trauma Healing Keluarga Korban Pesawat Udara SJ 182
Baca juga: KISAH PILU Niat Liburan di Pontianak Istri & 3 Anak Yaman Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air
Katimah ditemui di rumahnya, di Jalan Lingkar Sungai Durian, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Katimah, mengaku tak merasakan firasat apapun sebelum mendengar kabar anak, menantu dan besannya berada dalam pesawat.
Mulyadi, kata Katimah memang jarang memberikan kabar jika hendak bepergian.
“Dia ndak pernah ngabari kalau mau ke mana-mana. Kalau kami ngebel biasanya dia udah di Papua, kaltim. Kadang udah di bandara, waktu kami hubungi,” cerita Katimah.
Meski kedua orangtuanya tinggal di Kabupaten Sintang, Mulyadi banyak berkegiatan di Jakarta.
Selain merupakan bekas Ketum PB HMI, Mulyadi juga seorang kader Hanura.