Sepak Terjang Arief Sulistyanto Calon Kapolri: SALAM ZERO di Kalbar hingga Kembalikan Uang BCA

Salam Zero Arief Sulistyanto pernah menggema di kalbar saat arief sulistyanto menjadi kapolda. Apa itu Salam Zero?

Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/LEO PRIMA
Arief Sulistyanto saat launching buku Salam Zero: Revolusi Mental Mencetak Polisi Profesional" karya Sumarni Guntur Rahayu, Selasa 24 Maret 2015. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kepala Lemdikpol Komjen Arief Sulistyanto menjadi satu dari lima calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis.

Lulusan Akpol 1987 ini, lahir di Nganjuk, Jawa Timur 24 Maret 1965. 

Bagi sebagian masyarakat Kalimantan Barat, nama Arief Sulistyanto tentu tak asing karena pernah memimpin Polda Kalbar pada 2014 lalu.

Saat menjadi Kapolda Kalbar, Arief Sulistyanto dikenal dengan Salam Zero dari Kalbar untuk Indonesia.

Bahkan Salam Zero juga menjadi judul buku yang ditulis Sumarni Guntur Rahayu, berisi catatan sepak terjang Brigjen Arief Sulistyanto dalam menerapkan zero tolerance terhadap berbagai bentuk penyimpangan, pelanggaran hukum, KKN, pungli dan sejenisnya itu menjadi semacam kado ultah ke-50 Brigjen Arief.

Salam Zero adalah salam yang dijadikan semboyan Arief Sulistyanto selama menjadi Kapoda Kalbar.

Salam Zero merupakan upaya Arief Sulistyanto melakukan reformasi di tubuh Polri khususnya Polda Kalbar.

Baca juga: Harta Kekayaan 5 Calon Kapolri Pengganti Idham Azis: Arief Sulistyanto Tertinggi

Langkah revolusioner ini dilakukan guna mengubah mental dan perilaku buruk para anggotanya.

Revolusi tersebut mulai dia gulirkan tidak sampai sepekan setelah dilantik menjadi Kapolda Kalbar oleh Kapolri Jenderal Pol Drs Sutarman pada 13 Mei 2014.

“Salam zero merupakan representasi kebijakan Kapolda yang menerapkan zero tolerance terhadap berbagai bentuk pelanggaran, penyimpangan, pungutan liar (pungli), korupsi, kolusi. dan nepotisme," kata Arief seperti tertuang dalam buku "Salam Zero: Revolusi Mental Mencetak Polisi Profesional Antikorupsi" karya Sumarni Guntur Rahayu. 

"Salam zero bukan hanya jargon, bukan hanya retorika, namun diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas seluruh anggota Polda Kalbar dan jajarannya,” lanjutnya.

Salam Zero disimbolkan dengan posisi jari telunjuk dan jempol membentuk angka nol atau zero dan tiga jari lainnya tetap tegak, yaitu jari tengah yang berarti tetap berpegangan pada Pancasila, jari manis melambangkan Tribrata dan jari kelingking melambangkan Catur Prasetya.

Dengan Salam Zero itu, Arief ingin memberangus praktik setor-menyetor yang selama ini cenderung sudah dianggap sebagai budaya karena lazim terjadi, budaya memberi sangon, atau biaya entertain tamu-tamu yang datang dalam rangka kunjungan kerja, pengawasan dan pemeriksaan, supervisi, monitoring, sosialisasi atau apapun istilahnya.

“Kedatangan tamu-tamu yang berkunjung ke Polda Kalbar akan disuguhi laporan kinerja Polda Kalbar dan jajaran dalam rangka menuju Polda Kalbar yang hebat, jujur, dan anti-KKN. Pola pembenahan dilakukan dari transformasi moral hingga manajemen pembinaan maupun operasional," tegasnya.

Baca juga: Profil Arief Sulistyanto Calon Kapolri Paling Kaya: Kasus Munir, Kapolda Kalbar hingga Kabareskrim

Kembalikan Uang BCA

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved