Masyarakat Sambas Rancang Pembangunan Masjid 1001 Kubah

Disampaikan oleh Penggagas pembangunan Masjid Agung 1001 Kubah, Misni Safari mengatakan pembangunan masjid agung ini adalah untuk menjadi icon baru da

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/M Wawan Gunawan
Rapat bersama pembentukan panitia pembangunan Masjid Agung 1001 Kubah, yang dilaksanakan di ICMI Center, Jumat 8 Januari 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Masyarakat Kabupaten Sambas merencanakan pembangunan Masjid  Agung 1001 Kubah, yang kemudian diharapkan akan menjadi icon baru untuk Kabupaten Sambas.

Bertempat di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Center Kabupaten Sambas, panitia pembangunan Masjid Agung 1001 kubah itu membahas rancangan pembangunan Masjid Agung untuk Kabupaten Sambas.

Disampaikan oleh Penggagas pembangunan Masjid Agung 1001 Kubah, Misni Safari mengatakan pembangunan masjid agung ini adalah untuk menjadi icon baru dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Sambas.

"Ini kita harapkan menjadi kebanggaan khususnya di Kabupaten Sambas. Karena kita sudah 20 tahun pindah dari Singkawang, tapi belum memiliki masjid yang berskala Kabupaten," ujarnya, Jumat 8 Januari 2021.

Baca juga: Sabhan: Baru 20 Sekolah di Sambas yang Laksanakan Belajar Tatap Muka

Sebelumnya kata Misni, dirinya pribadi merasa tergerak hati untuk membangun masjid berskala Kabupaten. Saat dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sambas kata Misni, dia berjalan dan berkunjung ke beberapa masjid agung yang megah di Indonesia dan juga di Malaysia.

"Saya mulai terusik dihari ketika mengunjungi masjid Jami' Kuching Malaysia, lalu Masjid Dian Al-Mahri Depok (Kubah emas), dan masjid 99 kubah di Makassar, gimana itu bisa menjadi icon bagi daerahnya masing-masing," katanya. 

Karenanya, sejak Desember 2019 kemarin dia mulai mencoba merancang pembangunan Masjid Agung 1001 Kubah di Sambas.

"Untuk luas lahannya kita rencanakan 100 hektare, dan lahannya sudah kita usahakan di Dusun Sekuyang, Desa Kartiase, dan melihat view jembatan Kartiasa Sungai Kartiasa dan Pulau Bungin. Dan kita bertekad mewujudkan itu," ungkap Misni.

Dijelaskan dia, jumlah masyarakat muslim di Sambas ada kurang lebih 87,6 persen. Dan masih memiliki luas lahan yang memadai dan tergolong terjangkau. Untuk itu mereka berupaya untuk mewujudkan pembangunan Masjid Agung 1001 Kubah itu.

"Jadi kita harus membuat sejarah dan membuat peradaban Islam di negeri ini. Karena masjid adalah simbol peradaban Islam," tuturnya.

Terkait dengan mengapa lahan yang akan dicari harus luas. Dia katakan, karena kedepannya akan direncanakan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat Kabupaten Sambas.

"Mohon doa dan dukungannya, dan mati kita berfastabiqul khairat untuk menanam kebajikan sebagai bekal kita di akhirat. Kedepan proposal dan master plan-nya kita akan segera selesaikan agar segera bisa dibangun," tutupnya.

Lebih lanjut, pembangunan Masjid Agung 1001 Kubah itu kata Misni mungkin akan memakan waktu. Untuk itu, dia mengajak semua masyarakat Sambas berikhtiar untuk membangun masjid kebanggaan masyarakat Kabupaten Sambas. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved