Resmi ! Pemerintah Tunda Masuk Sekolah Tatap Muka di Semua Wilayah Kalbar

Menurutnya, Pemprov masih melihat perkembangan kasus Covid-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru. 

Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
Gubernur Sutarmidji Tinjau Simulasi Belajar Tatap Muka di SMA N 1 Pontianak  dan Berikan Bantuan Masker untuk Sekolah 

''Makanya perlu kehati-hatian. Kemungkinan tiap daerah beda-beda mulai sekolahnya Intinya lihat perkembangan setelah libur ini,” ungkap Sugeng.

Wako Pontianak Tak Mau Buru-buru

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono juga memastikan akan melihat kondisi di lapangan terkait rencana belajar tatap muka di sekolah pada 4 Januari 2021.

Edi Kamtono mengatakan, pihaknya juga tak ingin terburu-buru mengambil langkah untuk memulai belajar tatap muka, karena ia tak menginginkan nantinya ada kluster sekolah.

"Kebijakan Kemendikbud membolehkan, tapi kami masih melihat kesiapan dulu, tidak buru-buru. Pastikan sarana prasarana siap, sekolah, orangtua, komite dan guru. Murid dirapid antigen nanti dipastikan sehat," paparnya.

Baca juga: Cek Kesiapan Sekolah, Wabup Sekadau Sebut Proses Belajar Tatap Muka Belum Pasti Dilaksanakan

Jika sudah dinyatakan siap dan aman dari Covid-19, jelas Edi, baru bisa dilakukan belajar tatap muka dan sekaligus simulasi terlebih dahulu.

"Istilahnya kita melihat dulu dan memonitor penyebaran Covid-19, karena kita utamakan kesehatan dan keamanan. Kalau seandainya hasil rapid non reaktif, baru bisa dimulai. Harapannya jangan sampai ada kluster sekolah," kata Edi Kamtono.

Sejauh ini, Edi mengatakan di Kota Pontianak sudah siap untuk melaksanakan belajar tatap muka.

Namun demi memastikan keamanan dari bahayanya Covid-19, pihaknya pun masih terus melihat perkembangan kasus Covid-19 di Pontianak.

Bahkan, kata Edi, pihaknya akan mengoptimalkan tim Satgas untuk menilai terkait kesiapan untuk belajar tatap muka nanti.

"Kuncinya kita demokratiflah dan sekolah siap dengan protokol kesehatan Covid-19 dan kita sudah melakukan simulasi pada September dan Agustus lancar-lancar saja. Artinya ini agar siswa juga bisa terbiasa dengan kehidupan kebiasaan baru dengan memakai masker, dan hidup bersih serta sehat," kata Edi Kamtono.

Ia juga khawatir jika siswa terus-menerus di rumah tanpa ada aktivitas apapun akan menimbulkan masalah baru. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved