Mengenal Spesifikasi Pesawat N-219 yang Lolos Sertifikasi , Karya Dirgantara Indonesia dan Lapan

Indonesia akhirnya memiliki pesawat terbang yang menyelesaikan proses sertifikasi dari otoritas penerbangan.

Editor: Jimmi Abraham
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Pesawat N219 meninggalkan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta usai saat pemberian nama dan uji terbang, Jumat (10/11/2017). Pesawat N219 yang diberi nama Nurtanio oleh Jokowi, adalah pesawat buatan lokal, kolaborasi antara PT Dirgantara Indonesia (DI) bekerja sama dengan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan). 

Untuk mendukungnya sebagai pesawat penghubung wilayah terpencil, pesawat ini dilengkapi dengan berbagai kebutuhan misi, mulai dari Troop Transportation, konfigurasi Medical Evacuation, Cargo Transportation, Surveillance, dan Search and Rescue (SAR).

N-219 menjadi pesawat dengan penampang kabin terbesar di kelasnya yang dilengkapi dengan pintu kargo yang lebar.

Sistem yang digunakan dalam pesawat ini juga sudah lebih canggih dari jenis pesawat yang dikembangkan sebelumnya. Yakni menggunakan teknologi elektronik dan avionik.

 PT <a href='https://pontianak.tribunnews.com/tag/dirgantara-indonesia' title='Dirgantara Indonesia'>Dirgantara Indonesia</a>, Bandung, membuat pesawat N219, seperti terlihat Kamis (12/11/2015). Pesawat dengan desain, teknologi, serta interior yang seluruhnya dikerjakan oleh Indonesia ini memiliki banyak kelebihan, antara lain mampu menjelajah ke daerah pelosok yang memiliki landasan pendek. Pesawat ini dikembangkan PT DI bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.

PT Dirgantara Indonesia, Bandung, membuat pesawat N219, seperti terlihat Kamis (12/11/2015). Pesawat dengan desain, teknologi, serta interior yang seluruhnya dikerjakan oleh Indonesia ini memiliki banyak kelebihan, antara lain mampu menjelajah ke daerah pelosok yang memiliki landasan pendek. Pesawat ini dikembangkan PT DI bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. (KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO)

Dikutip dari Harian Kompas (17/5/2020) disebutkan bahwa pesawat Nurtario ini dilengkapi dengan teknologi terrain alerting and warning system untuk memberi pandangan 3 dimensi bagi pilot.

Pesawat kebanggaan Indonesia yang didesain dan dirancang oleh perekayasa dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa ( Lapan) itu bermesin ganda tipe baling-baling dan telah dilengkapi dengan sistem mekanis untuk penggerak dan kemudi.

Demi menekan tingginya biaya produksi, pesawat ini dibuat menggunakan komponen lokal. Persentasinya bisa mencapa 44 persen dari total komponen yang digunakan merupakan komponen yang berasal dari dalam negeri.

Prosentase ini akan terus ditingkatkan hingga mencapai 55-60 persen penggunaan komponen lokal.

Spesifikasi Pesawat N-219

  • Kapasitas penumpang: 17-19 orang
  • Kapasitas muatan: 2.313 kilogram
  • Panjang badan: 16,49 meter
  • Rentang sayap: 19,50 meter
  • Tinggi kabin: 1,7 meter
  • Lebar kabin: 1,8 meter
  • Bobot Take Off Maksimum (MTOW): 7.030 Kg
  • Max. Kapasitas bahan bakar: 1.600 Kg
  • Jangkauan Maksimum dengan Bahan Bakar Maksimum: 1.533 kilometer
  • Lepas Landas: 435 meter
  • Jarak Pendaratan: 509 meter
  • Kecepatan Jelajah Maksimum: 388,82 kilometer per jam
  • Mesin: Pratt & Whitney PTG-42A, 850 Shp
  • Propeller: Hartzel, 4 bilah baling-baling

(*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved