Dirjen Minerba Ridwan Djamaludin: SGAR Tekan Ketergantungan Indonesia Terhadap Alumina Luar Negeri

"Harapannya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, dan juga bagi masyarakat setempat," harapnya.

Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Bupati Mempawah, Erlina, beserta rombongan saat menyambangi lokasi proyek pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), yang merupakan salahsatu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Senin 28 Desember 2020. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Sungguh menjadi kebahagiaan yang besar bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mempawah, menjelang akhir tahun 2020 ini.

Yang mana telah dilakukan pemancangan tiang pertama dimulainya proyek pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indomesia (BAI), yang merupakan salahsatu Prosyek Strategis Nasional (PSN) yang berada di Kabupaten Mempawah, Senin 28 Desember 2020.

Pemancangan tiang pertama ini diresmikan oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji, melalui video conference.

Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batubara (Minerba), Kementerian ESDM RI, Ridwan Djamaludin, menyampaikan, bahwa secara umum, tujuan dibangunnya SGAR tersebut, guna menekan ketergantungan Indonesia terhadap Alumina dari luar negeri.

Baca juga: Proyek Strategis Nasional Pembangunan SGAR PT BAI, Erlina: Penuhi Permintaan Global untuk Aluminium

"Tentunya juga akan mengurangi tekanan neraca perdagangan negara, sehingga akan menciptakan rantai bisnis atau rantai hilirisasi yang sudah dicanangkan sesuai dengan Undang-Undang," ujarnya.

Dia juga mengharapkan, keberadaan SGAR ini nantinya akan turut memberikan multiplier effect bagi kemajuan daerah secara luas.

"Harapannya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, dan juga bagi masyarakat setempat," harapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved