Penanganan Covid
Harga Lebih Murah, Banyak Penumpang Memilih Lakukan Rapid Test Antigen di Terminal Bandara Supadio
Hal inipun menindaklanjuti Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan dan Penanggulangan Covid-19, Nomor 3 Tahun 2020, terkait perjalanan orang selama masa
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Beberapa daerah di wilayah Pulau Jawa menerapkan kewajiban melampirkan Rapid Test Antigen bagi masyarakat yang akan memasuki dan keluar dari daerahnya.
Hal inipun menindaklanjuti Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan dan Penanggulangan Covid-19, Nomor 3 Tahun 2020, terkait perjalanan orang selama masa libur Natal dan Tahun Baru.
Dengan kewajiban rapid test antigen sebagai persyaratan masuk dan keluar daerah itupun, membuat terjadi antrean di fasilitas airport health center di Bandara Internasional Supadio Pontianak.
Antrean ini terjadi karena banyak penumpang penerbangan yang ingin melakukan pemeriksaan Rapid Test Antigen, guna melengkapi dokumen persyaratan perjalanan.
Baca juga: Terminal Bandara Supadio Siapkan Pelayanan Rapid Test Antigen untuk Penumpang
Dari pantauan Tribunpontianak.co.id, setidaknya ada kurang lebih 30 orang yang sedang mengantre di fasilitas airport health center di Bandara Internasional Supadio Pontianak.
Satu diantara penumpang yang sedang menunggu antrean itupun yakni, Abdul Hair (62).
Dia yang ingin melakukan pemeriksaan Rapid Test Antigen, guna melengkapi dokumen persyaratan penerbangan menuju Bandara Soekarno-Hatta, mengaku tidak keberatan dengan diberlakukannya persyaratan terbaru ini.
Lantaran, ia menyebut situasi penyebaran virus Covid-19 saat ini belum sepenuhnya usai.
"Kita mengikuti protokol pemerintah aja. Dari pemerintah mengeluarkan kebijakan, ya kita harus ikutin demi menghindari penyebaran virus Covid-19" kata Abdul kepada Tribun, pada Selasa 22 Desember 2020.
Abdul yang akan melakukan penerbangan pada esok harinya, sengaja datang sehari sebelum keberangkatan karena tidak ingin repot sewaktu pemberangkatan.
"Kalau saya melakukan pemeriksaan besok ntar malah buru-buru. Maka dari itu saya lakukan hari ini. Dan kenapa saya lakukan pemeriksaan disini, karena lebih murah dari rumah sakit, harganya itu disini Rp 200 ribu," tuturnya.
"Mungkin harapannya pemerintah bisa buat pemeriksaan ini jangan terlalu mahal lah. Kalau kemarenkan cukup rapid test aja harganya tidak semahal ini," harapnya. (*)