Kadis Sosial Sintang Minta Masyarakat Kontrol Penerima Bansos di Lapangan
Dengan ditempelnya stiker di rumah KPM, maka masyarakat akan menilai, apakah keluarga tersebut benar-benar layak atau tidak menerima bantuan sosial da
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sintang, Setina mengatakan penempelan stiker di rumah keluarga penerima manfaat (KPM) selain sebagai wujud ketepatan sasaran
bantuan, tapi juga sebagai kontrol sosial.
"Penempelan stiker untuk menumbuhkan rasa kesetiakawanan di masyarakat, sekaligus kontrol sosial," kata Setina.
Dengan ditempelnya stiker di rumah KPM, maka masyarakat akan menilai, apakah keluarga tersebut benar-benar layak atau tidak menerima bantuan sosial dari pemerintah.
"Jika tidak layak, silahkan masyarakat lapor ke RT dan kelurahan, nanti oleh operator kelurahan data tersebut diupdate. Ini membantu perangkat kelurahan, kecamatan, untuk memudahkan updating data. Kalau masyarakat bilang tidak layak, ada 10 orang, lurah tidak bisa menolak lagi untuk perubahan," ungkapnya.
Baca juga: Natal Terakhir Sebagai Wabup Sintang, Askiman Akan Gelar Open House dengan Protokol Kesehatan
Setina mengakhi, masih banyak penerima bantuan tidak tepat sasaran. Sebab, data yang digunakan Kemensos data yang belum diperbaharui sejak 5 tahun terakhir.
"Kan tentu sudah terjadi banyak perubahan. Kemensos tahun ini hanya memberikan kesempatan mengubah data sekali saja, final oktober tapi belum keluar (data terbaru)," ujarnya.
Menurut Setina, warga yang berhak dapat bantuan sosial keluarga yang sudah masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial. Diluar itu, tidak bisa.
"Kalau tidak masuk semiskin apapun peemerintah pusat tidak bisa membantu," jelasnya.
Oleh sebab itu, Setina mengajak masyarakat untuk melakukan kontrol sosial terhadap keluarga penerima manfaat. Supaya, ketika sudah mampu, bantuan tersebut dialihkan untuk keluarga lain yang kurang mampu.
"Kalau ada warga tidak mampu, masyarakat bisa protes. Yang mampu penuh kesadaran mengundurkan diri, yang tidak mampu sama-sana kita bantu. Supaya masuk data biar dapat bantuan sosial," ujarnya.
"Saat ini, kita ada 20 ribuan KPM di Kabupaten Sintang, masih banyak sekali. Kita berharap jumlah ini semakin berkurang, kalau bertambah berarti pembanguan kesejahteraan sosial ekonomi belum menujukan siginifikan," katanya. (*)