Penanganan Covid
Liburan Akhir Tahun dengan Berpergian, Siap-siap Risiko Tertular Covid-19
pemerintah menyarankan kepada masyarakat untuk tidak bepergian selama libur akhir tahun. Bila masyarakat tetap memilih bepergian maka harus siap
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa libur panjang Natal dan Tahun Baru membuka peluang meningkatnya mobilitas penduduk.
Baik itu untuk bersilaturahmi, kegiatan keagamaan, maupun berwisata. Mobilitas masyarakat tersebut berpotensi membahayakan kesehatan.
Baca juga: LIVE Streaming Aksi Demo 1812 Hari Ini di Jakarta, Kapolda Metro Jaya Angkat Suara Antisipasi Massa
"Karena tidak ada yang tahu di mana Covid-19 berasal," kata Wiku dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 17 Desember 2020.
Selain itu menurut Wiku mobilitas penduduk tersebut berpotensi menimbulkan kerumunan yang menyebabkan sulitnya menjaga jarak.
Hal ini berdampak pada peningkatan laju penularan di masyarakat. Apabila penularan terjadi maka akan menimbulkan peningkatan kasus yang signifikan.
Baca juga: Enrico Tanuwidjaja Sebut Pemulihan Ekonomi 2021 Perlu Didukung Penerapan Prokes 3 M
Ia menambahkan, apabila tidak didukung dengan pelayanan kesehatan yang mumpuni maka peningkatan kasus tersebut akan menurunkan peluang kesembuhan, dan sebaliknya akan meningkatkan angka kematian.
"Peningkatan kasus yang signifikan juga semakin meningkatkan keterisian tempat tidur dan beban kerja tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan," katanya.
Baca juga: Tetap Bugar dan Sehat, Polsek Nanga Mahap Awali Tugas dengan Senam AW S3
Oleh karena itu pemerintah menyarankan kepada masyarakat untuk tidak bepergian selama libur akhir tahun. Apabila masyarakat tetap memilih bepergian maka harus siap dengan resiko tertular Covid-19.
"karena terdapat linearitas antara mobilitas dan kenaikan kasus. Maka dari itu di tengah pandemi Covid-19 langkah paling ideal yang seharusnya diambil oleh masyarakat adalah tidak melakukan perjalanan jarak jauh," pungkasnya.