Pilkada Serentak 2020
Kisah Petugas Bertaruh Nyawa saat Arungi Ratusan Riam Berbahaya Demi Distribusikan Logistik Pilkada
Dari sejumlah video yang diterima Tribun Pontianak, petugas terpaksa mendorong dan menarik perahu menggunakan tali tambang saat melewati derasnya riam
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Pemilihan kepala daerah di Kabupaten Sintang, provinsi Kalbar, berlansung lancar, tanpa gangguan yang berati.
Namun, dibalik kesuksesan pesta demokrasi itu, ada pertaruhan keselamatan nyawa banyak pihak.
Saat distribusi logistik, misalnya, ada banyak nyawa yang dipertaruhkan untuk mengawal kotak dan surat suara sampai TPS.
Penyaluran logistik di pedalaman, tidak sesederhana yang dibayangkan, seperti pengawalan di perkotaan.
Pengawalan logistik untuk sampai lokasi dan masyarakat bisa memilih, resikonya keselamatan.
Baju dinas Indra Wahyudin, sobek akibat tersangkut kayu.
Polisi berpangkat Brigadir yang berdinas di Kepolisian Sektor Kayan Hulu, ini terjerembab saat menarik perahu yang membawa logistik pemilu menuju Desa Tanjung Miru, yang berada di perhuluan Sungai Tebidah.
“Petugas lain ada yang terjatuh beberapa kali dan terseret arus,” ungkap Indra kepada Tribun Pontianak.
Brigadir Indra Wahyudin, mendapat tugas pengamanan Pilkada di pedalaman Kecamatan Kayan Hulu.
Dia tidak sendiri. Ada Praka Abdy Fitryanto, anggota Koramil 1205/12 Kayan Hulu, petugas KPPS dan TPS serta linmas mengawal distribusi logistik untuk dua tempat : TPS 1 di Tanjung Miru dan TPS 2 di Selingkat.

Baca juga: Ketua KPU Kalbar Beberkan Kesiapan Pemungutan Suara Ulang Dua TPS di Wilayah Ini
Rombongan Indra berangkat ke Tanjung Miru pada tanggal 7 Desember 2020, menggunakan longboat bermesin 15 PK menyusuri sungai tebidah.
Perjalanan dari kota Kecamatan Kayan Hulu ke Desa Tanjung Miru, ditempuh dalam waktu 12 jam.
“Kondiri debit air saat pengawalan surut. Selain itu, terdapat banyak sekali riam yang berarus deras,” ujar Indra.
Sepanjang menyusuri sungai tebidah menuju Tanjung Miru, Indra menghitung jumlah riam yang dilewatinya.
Jumlahnya, nyaris setara dengan total desa di Kabupaten Sintang.