Penanganan Covid

Gubernur Sutarmidji Ungkap Tingkat Kesembuhan Kasus Covid-19 di Kalbar Lebih Meningkat

Kalau CT 30 kebawah harus ditetapkan kalau ada gejala harus isolasi di tempat yang disiapkan pemerintah.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK/Anggi
Foto Gubernur Sutarmidji saat ditemui di Ruang Kerjanya, Rabu 8 Desember 2020. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat , H Sutarmidji mengatakan tingkat kesembuhan kasus konfirmasi Covid-19 akhir-akhir ini lebih banyak dibandingkan tambahan kasus konfirmasi.

Sedangkan kasus positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, juga semakin berkurang.  

Gubernur Sutarmidji mengatakan bahwa kalau dilihat dari  CT (Cycle threshold) hasil swab test di Laboratorum diatas 32 keatas tidak terlalu mengkhawatirkan, karena termasuk OTG. 

Tapi kalau CT dibawah 30 viral loadnya pasti tinggi. 

“Sehingga saya sudah minta kepada Diskes masing-masing daerah yang sepertinya takut kalau daerahnya banyak kasus, harusnya CT dibawah 25 harus isolasi di tempat yang telah ditentukan pemerintah,” ujarnya,  Kamis 10 Desember 2020. 

Sedangkan kalau CT diatas 25 kalau dinyatakan OTG bisa melakukan isolasi madiri. 

Tapi kalau ditemukan gejala harus dirawat dirumah sakit. 

“Seharusnya dibagi tiga yang OTG tapi CT dan viral load rendal diatas 30, tapi OTG boleh diisolasi dirumah.

Kalau CT 30 kebawah harus ditetapkan kalau ada gejala harus isolasi di tempat yang disiapkan pemerintah.

Sedangkan yang bergejala CT dibawah 10 harusnya kerumah sakit supaya tidak fatal,” tegasnya.

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Covid-19, Koramil Mandor Landak Bagikan Masker Secara Gratis

Ia mengatakan akan terus menjaga berapapun CT nya dan viral loadnya, tapi yang terpenting bagaimana cara bisa cepat sembuh dengan terus menjaga kebugaran. 

Selain itu juga yang positif paling utama adalah pada asupan makanan.

Maka dari itu ditegaskan jangan hanya pakai pedoman standar harga 1 makanan per porsi Rp 35 ribu - Rp 44 ribu.

Karena orang yang menjaga imun butuh lebih dari nominal harga makanan yang telah ditentukan.

 “Karena mereka harus makan madu, buah dan vitamin sehingga lebih besar biayanya tidak masalah asal ada tanggung jawab yang  jelas dan tidak ada mark up apapun,” ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved