Penanganan Covid

Kepatuhan Masyarakat Dalam Memakai Masker Hanya 59,32%

mengedepankan protokol kesehatan dan standar khusus, mulai dari pembatasan kapasitas jumlah karyawan, sampai membuat aturan pembatasan usia karyawan

Editor: Nina Soraya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIZKY PRABOWO RAHINO
Ilustrasi masker mulut dan hidung. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Banyak negara masih berjuang melawan keberadaan covid-19. Pasalnya virus ini masih sulit dikendalikan dan kian menelan korban jiwa.

Melalui laman covid19.go.id, situs resmi penanganan covid-19 Indonesia, per tanggal 5 Desember 2020 tercatat sudah 220 negara terjangkit, 65.257.767 orang terkonfirmasi, dan 1.513.179 meninggal dunia.

Baca juga: SOAL PAS Kelas 2 SD Semester Ganjil 2020 dan Kunci Jawaban Soal UAS Tema 2 Bermain di Lingkunganku

Memang, kini kehidupan perlahan pulih dan terlihat beberapa sektor ekonomi mulai bergerak.

Tapi tetap dengan mengedepankan protokol kesehatan dan standar khusus, mulai dari pembatasan kapasitas jumlah karyawan, sampai membuat aturan pembatasan usia karyawan yang diperbolehkan bekerja di kantor.

Banyak hal yang perlu diterapkan untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru ini.

Baca juga: Kasus Covid-19 Baru Ditemukan di Warkop, Gubernur Janji Terus Pantau

Hal ini dijelaskan oleh dr. Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru pada acara Keterangan Pers yang disiarkan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jumat 4 Desember 2020. 

“Sebagian dari Anda mungkin sudah mulai beraktivitas kembali, seperti bekerja di kantor. Soal kesehatan kerja ini memang tidak main-main, mulai dari pengecekan suhu, pengaturan kapasitas dan posisi di dalam lift, pengaturan denah ruang kerja antar karyawan yang dibuat berjarak.

Baca juga: Ikatan Pesantren Indonesia Kalbar Komit Wujudkan Penguatan Ekonomi Melalui Pondok Pesantren

"Hal ini penting dilakukan, mengingat kelompok tersebut terhitung berisiko tinggi jika tertular," kata dr. Reisa.

Selama menunggu kedatangan vaksin pun, ketertiban 3M harus terus dilakukan.

Hal ini ditegaskan oleh dr. Aulia Giffarinnisa, Dokter - RSDC Wisma Atlet.

Baca juga: Direncanakan Menyerupai Bentuk Kopiah,Berikut Paparan Ketua Pengurus Yayasan Masjid Agung Singkawang

“Jangan berfikir bahwa kebaikan itu harus besar, tapi minimal dari orang-orang terdekat kita dengan cara mencegah penularan lewat 3M (Menggunakan masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak)."

"Dengan bersama-sama seperti itu, akan membantu tenaga kesehatan seperti kami untuk mencegah dan mengembalikan kehidupan normal seperti dulu lagi,” katanya.

Baca juga: Kabar Baik, 56 Pasien Covid-19 di Kota Singkawang Sembuh

Perihal menggunakan masker ini, memang masyarakat masih banyak yang mengabaikannya.

Bahkan, dilansir Grid.ID dari laman Kompas.com, data pada 27 November 2020 dari Satuan Tugas Penanganan covid-19 menunjukkan bahwa persentase kepatuhan masyarakat dalam memakai masker hanya 59,32 persen.

Baca juga: PREMIER LEAGUE - Jadwal Liga Inggris Pekan 11 Malam Ini: Tottenham vs Arsenal & Liverpool vs Wolves

Selain itu, banyak masyarakat masih menggunakannya dengan cara yang salah, yaitu dengan menurunkan masker ke dagu atau leher ketika makan dan minum.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved