Podcast Bebincang Sehat "Kenali Diare Pada Anak"

Diare ini biasanya disertai dengan keluhan seperti nyeri perut, mual dan muntah sehingga membuat nafsu makan menurun. 

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Triponcast
Tripon Cast edisi Bebincang Sehat bareng Dokter Muda Pontianak Eric Herrianto Dwiputra SKed dengan tema "Kenali Diare pada Anak” 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Bebincang Sehat kembali hadir pada Jumat 4 Desember 2020 dengan menghadirkan tema "Kenali Diare Pada Anak". 

Tema ini dikupas tuntas oleh narasumber Tribun Pontianak, Dokter Muda Pontianak, Eric Herrianto Dwiputra Sked.

Eric mengatakan diare secara umum diartikan sebagai kejadian dimana seseorang mengalami BAB cair lebih dari tiga kali sehari, dan berlangsung kurang dari 14 hari. 

Diare ini biasanya disertai dengan keluhan seperti nyeri perut, mual dan muntah sehingga membuat nafsu makan menurun. 

Gangguan ini kata Eric bisa disebabkan oleh infeksi bakteri ataupun virus di usus. Sebab paling utama adalah kurangnya higienitas, misalnya makanan, hingga rumah yang kurang bersih.

Kenapa terjadi pada anak-anak dijelaskan Eric karena sistem imun tubuh anak-anak lebih lemah dari orang dewasa, sehingga anak-anak lebih mudah terinfeksi bakteri dari makanan lingkungan yang terkontaminasi.

"Sistem perlindungan anak pasti lebih lemah dari orang dewasa. Makanya anak-anak lebih rentan. Apalagi anak-anak lebih cuek dengan lingkungan," ujar Eric.

Nah, diare ini dapat menyebabkan seorang anak mengalami dehidrasi berat dan bisa berujung pada kematian. Hal ini dikarenakan selama anak diare, terjadi peningkatan hilangnya cairan dan elektrolit yang ikut keluar bersama tinja cair anak. 

Dehidrasi terjadi bila hilangnya cairan dan elektrolit ini tidak diganti dengan cukup, sehingga timbulah nanti kekurangan cairan dan elektrolit.

"Nah hal ini dapat menganggu fungsi kerja dalam tubuh anak tersebut  karena cairan dan elektrolit itu seperti “bensin” yang dibutuhkan bagi tubuh untuk bekerja dengan normal," ujarnya.

Bahaya lain diare ini juga bisa menganggu perkembangan anak. Diare kara Eric biasanya akan diikuti dengan keluhan pencernaan, sehingga nanti akan diikuti dengan penurunan asupan makanan dan nafsu makan dan akhirnya konsumsi dan penyerapan nutrisi jadi berkurang.

Lantaran nutrisi, elektrolit dan cairan tadi banyak terbuang dari tubuh, tentu saja pada tubuh terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi. Kebutuhan nutrisi tubuh makin banyak, lama-lama akan menyebabkan gangguan gizi pada anak. 

Jika sudah terkena gangguan gizi kata Eric misalnya anaknya terkena diare lagi, diare nya akan lebih parah gejalanya.

Adapun tanda-tanda dehidrasi bisa diperiksa sendiri. 

Pertama, perhatikan anaknya. Apakah anak tersebut lebih rewel dari biasanya? Ataukah lebih lemas dari biasanya? Terus, dari kebiasaan minumnya. 

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved