Harga Telur Ayam Naik, Pedagang Telur Harapkan Ada Tindakan dari Pemerintah
Berharap ada tindakan dari pemerintah, untuk menekan harga yang naik biar bisa turun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ita (43) seorang penjual telur yang sudah 8 tahun menggeluti berjualan telur berharap ada campur tangan Pemerintah untuk mengendalikan harga pasar.
Hal itu Ita sampaikan saat ditemui Tribun di Pasar Kemuning, Jalan Prof M Yamin, Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
"Berharap ada tindakan dari pemerintah, untuk menekan harga yang naik biar bisa turun," terangnya, Senin 30 November 2020.
Ita juga sangat mengharapkan harga telur bisa turun yang akhirnya bisa membuat pendapatannya normal kembali.
"Berharap harga turun, biar pelanggan yang beli telur tetap ramai, dan kita sebagai penjual telur juga tidak rugi," tutur Ita.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Daging Ayam dan Telur Naik
Pada kesempatan itu juga, ita menjelaskan harga telur yang biasa berkisar paling murah Rp 1600 dan yang paling mahal Rp 1800, kini semua naik dalam kisaran Rp 200 per butirnya.
"Sebelum naik, harga telur yang kecil Rp 1600, sekarang sudah Rp 1800, begitu juga harga telur yang besar yang semula Rp 1800, sekarang sudah Rp 2000, bahkan ada yang Rp 2100," jelas Ita.
Ita menyampaikan alasan telur naik disebabkan stock telur yang susah.
"Kenaikan itu sangat berdampak bagi kami, para penjual telur ayam," ujarnya.
"Penjualan merosot, apalagi di musim corona, yang biasa bisa menjual 900 butir, sekarang merosot hingga 50%," tutupnya. (Ramadhan)