Geliat Pengrajin Bank Sampah di Tengah Pandemi, Tetap Produktif dan Kreatif

Alhamdulillah disaat seperti ini punya waktu banyak untuk menyalurkan bakat seorang pengrajin

Editor: Zulkifli
Tribun Pontianak / Ramadhan
Bentuk kerajinan dari Bank Sampah yang ada di Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ramadhan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Abdullah (43) salah seorang pengurus sekaligus pengrajin Bank Sampah mengungkapkansebagai pengrajin tetap berupaya produktif dan kreatif di tengah pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah disaat seperti ini punya waktu banyak untuk menyalurkan bakat seorang pengrajin yang ada dalam diri saya," ungkapnya.

Abdullah mengungkapkan kalau kerajinan barang bekas ini digeluti dengan seksama, maka barang bekas akan menjadi barang yang bernilai.

"Kalau saya saat ini masih fokus buat kerajinan dari ban bekas, seperti tempat meja, tempat sampah, dan pot bunga, saya buat menggunakan ban bekas.

Baca juga: Sebut Bank Sampah Susah Bersaing Harga dengan Para Pengepul Barang Bekas, Ini Penjelasan Abdullah 

Kalau ini digeluti sudah tentu bisa menghasilkan pundi-pundi uang, yang mana untuk tempat sampah misalnya, yang komplit dengan kakinya, harganya bisa Rp 250 ribu, dan yang tanpa kaki dipatok harga Rp 200 ribu," jelasnya.

Abdullah juga menjelaskan biasa tempat pemasaran produknya yang agak susah.

"Target pasar kami sekarang memang susah, kalau ada yang pesan kami siapkan, dan juga biasa kami biasa memperkenalkan produk kami lewat pameran," ujarnya.

Abdullah juga merasa penting ada bantuan dari pihak pemerintah.

"Semoga pihak pemerintah mau melirik hasil kerajinan yang dihasilkan Bank Sampah, dan memberikan solusi untuk tempat pemasaran," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved