Ramli Rasakan Manfaat Program Bujang Seta Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Petani Jeruk di Sambas
Dalam sekali panen kata dia, dia bisa menjual buah jeruk yang dia tanam dengan harga Rp 8 ribu sampai dengan Rp 9 ribu/Perkilonya.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Zulkifli
Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Ketua Kelompok Tani Buluh Serumpun, Ramli mengatakan dengan adanya program Buah Berjenjang Sepanjang Tahun (Bujang Seta) yang sudah beberapa tahun terakhir mereka lakukan,
dirasakan telah memberikan sedikit peningkatan, untuk kesejahteraan para petani, dan khususnya di keluarganya.
"Yang pertama kami sampaikan terimakasih kepada pak Daniel Johan yang selalu mendorong petani di Sambas lebih baik," ujarnya, Senin 23 November 2020.
"Program ini kami sebelumnya tidak tahu, dan dapat informasi dari Kementerian dan setelah tiga tahun ini kami lakukan, Alhamdulillah membuahkan hasil yang sangat baik kepada keluarga kami," sambungnya.
Baca juga: Reses di Sambas, Daniel Johan Dorong Program Bujang Seta dan Hilirisasi Industri Jeruk
Bahkan untuk pemasaran buahnya kata Ramli, mereka juga tidak menemukan kendala.
Dan harganya jauh lebih baik dari panen raya biasanya.
"Untuk pemasaran Alhamdulillah kita mengarah pada arah pasar, dan saat pasar kosong kita bisa memenuhi kebutuhan pasar.
Dan kami selalu dapat harga yang bagus," ungkapnya.
Dalam sekali panen kata dia, dia bisa menjual buah jeruk yang dia tanam dengan harga Rp 8 ribu sampai dengan Rp 9 ribu/Perkilonya.
"Rata-rata harganya bisa delapan sampai sembilan ribu, dan kita bersyukur harga jualnya selalu bagus harganya.
Buah yang kita hasilkan juga bagus, mengkilap dan rasanya manis," bebernya.
Namun demikian, ada beberapa kendala yang mereka hadapi dalam menumbuh kembangkan jeruk dengan program Bujang Seta itu. Salah satunya adalah untuk pemenuhan pupuk.
"Kedepan kami berharap agar pemenuhan pupuk bisa maksimal, karena memang kami kekurangan pupuk selama ini," tutupnya.