Penjelasan Kapolsek Terkait Penyebab Banjir dan Longsor di Pemangkat Sambas Tadi Malam
Dalam kegiatan tersebut kata dia, mereka melakukan pengecekan terhadap salah saru rumah korban bencana alam tanah longsor
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Zulkifli
Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kapolres Sambas AKBP Robertus Bellariminus Herry Ananto Pratiknyo, melalui Kapolsek Pemangkat AKP Raden Real Mahendra mengatakan pihaknya bersama dengan Forkopimcam dan Pjs Bupati Sambas sudah memantau langsung lokasi banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Gugah Sejahtera, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas.
Dalam kegiatan tersebut kata dia, mereka melakukan pengecekan terhadap salah saru rumah korban bencana alam tanah longsor, dan dilanjutkan mengecek tanggul penampuang air serta RSUD Pemangkat.
"Adapun hasil pengecekan, diketahui korban bernama Ardisno, rumah yang dia tempati mengalami kerusakan.
Diantaranya dinding rumah bagian belakang jebol akibat tanah longsor," ujarnya, Kamis 19 November 2020.
"Dia juga mengalami luka di bagian tangan sebelah kanan akibat terkena serpihan kaca dan luka lecet di bagian dada akibat tertimpa dinding rumah," jelas Kapolsek.
Baca juga: Berikut Penjelasan BPBD Sambas Terkait Tergenangnya Sejumlah Jalan di Pemangkat
Kapolsek juga memastikan bahwa kabar yang mengatakan tanggul di Pemangkat Jebol adalah salah.
Kata dia tanggul tersebut dalam keadaan baik-baik saja, hanya saja karena hujan dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang lama, maka tanggul tidak lagi mampu menampung debit air.
"Keadaan tanggul penampung air dalam kondisi baik tidak terjadi kerusakan.
Untuk debit air yang turun akibat curah hujan menimbulkan dampak genangan air di sebagian besar wilayah Desa Gugah Sejahtera tidak terkecuali RSUD Pemangkat," jelas Kapolsek.
"Karena debit air yang turun dari gunung gajah Pemangkat akibat curah hujan yang sangat tinggi berpotensi menyebabkan terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor," tuturnya.
Akibatnya, masyarakat yang bermukim di bawah kaki gunung gajah sangat berpotensi terkena dampak bencana alam. Baik itu berupa banjir dan tanah longsor.
Selain itu kata dia, karena kurang memadainya saluran air atau drainase dengan saluran air (Got) yang kecil di lingkungan RSUD Pemangkat.
Maka menyebabkan aliran air yang turun dari gunung gajah Pemangkat menjadi terhambat.
Karenanya, aliran air yang datang, menyebabkan terjadinya genangan air di lingkungan RSUD Pemangkat.
"Terkait berita yang beredar di Media sosial (Facebook, Instagram, WA) yang menyatakan bahwa tanggul penampung air jebol atu rusak itu tidaklah benar (HOAX).
Karena setelah dilakukan pengecekan tanggul penampung air tersebut dalam keadaan baik dan tidak rusak," ungkapnya.
Dia pun bersyukur, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana alam tanah longsor tersebut.