Angka Kematian Ibu di Sintang Tertinggi Se Kalbar, Hingga September 2020 Capai 16 Kasus
Begitu pula dengan Angka Kematian Bayi (AKB). Sepanjang Januari-September 2020, tercatat 49 bayi yang meninggal dunia.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Sintang menempati urutan pertama se Kalbar.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang mencatat, dari Januari-September 2020, angka kematian ibu mencapai 16 orang melayang sepanjang 2020.
Begitu pula dengan Angka Kematian Bayi (AKB). Sepanjang Januari-September 2020, tercatat 49 bayi yang meninggal dunia.
“Angka Kematian Ibu di Sintang tertinggi se Kalbar. Sampai September ini, sudah 16 kasus.
Angka kematian bayi juga cukup tinggi, sudah mencapai 49 kasus.
Ini jadi permasalah bagi kita,” kata Kasi Kesejahteraan Keluarga dan Gizi Masyarakat pada Dinkes Sintang, Florida Ida, Senin 9 November 2020.
Pada tahun 2019, Angka Kematian Ibu juga tinggi, mencapai 15 kasus dan 64 kematian bayi.
Ada banyak faktor penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten, di luar dari indikator kondisi geografis, keterbatasan SDM, hingga saran dan prasarana yang masih terbatas.
Baca juga: Florentinus Anum Minta Hotel di Sintang Promosikan Potensi Daerah
“Penyebab kasus ibu meninggal karena hypertensi. Kemudian, HB rendah, kekurangan energy kronik (KEK), mengkibatkan terjadi pendarahaan saat melahirkan atau saat persalinan.
Kematian ibu disebabkan saat kehamilan dan saat persalinan dan nifas.
Bukan karena terjadi karena kecelakaan,” ungkap Ida. “Kalau kematian bayi, karena setelah lahir tidak menangis atau tidak bisa bernafas.”
Menurut Ida, ibu hamil dianjurkan untuk kontrol kondisi kandungannya sebanyak 6 kali.
Pada trimester pertama, minimal dua kali konsultasi ke dokter umum maupun spesialis kandungan, untuk melihat kondisi janin pada Rahim.
Trimester kedua, juga wajib dua kali.
“Pada usia kandungan 0-12 minggu, itu untuk mengetahui bagaimana kondisi si janin, apakah kehamilan beerada pada Rahim, atau di luar Rahim, ini perlu diperhatikan, kita harus menetukan ibu ini benar positif hamil.