Terupdate Hasil Pilpres AS Joe Biden Tak Hanya Kalahkan Donald Trump Tapi Obama dan Presiden AS Lain
Pada 2008, 12 tahun silam, Obama mendapat 69.498.516 suara, yang merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah Pemilu AS.
Penghitungan suara masih terus berlanjut, termasuk di Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan yang sangat diharapkan Demokrat.
Biden juga tampaknya akan memenangi Arizona, yang tidak pernah dimenangi capres dari Demokrat sejak 1996.
Pada Rabu dini hari Trump mengklaim bahwa dia telah menang pemilu Amerika, dan berjanji untuk menuntut legalitas suara sampai ke Mahkamah Agung.
Tim kampanye Biden menyebutnya upaya tidak tahu malu untuk mengambil hak-hak demokratis warga Amerika.
Baca juga: Update Hasil Pilpres Amerika Terkini ! Hasil Pemilu Amerika Tahun 2020 Joe Biden Vs Donald Trump
Sistem Electoral College
Berbeda dengan pemungutan suara yang ada di Indonesia, AS menggunakan sistem Electoral College atau Dewan Elektoral untuk menentukan siapa pemenang dalam Pilpres tersebut, bukan suara rakyat atau publik (popular vote).
Setiap empat tahun, orang-orang yang duduk di Dewan Elektoral adalah yang sebenarnya menentukan siapa presiden dan wakil presiden baru AS.
Ketika orang-orang Amerika pergi ke TPS, mereka sebenarnya memilih sekelompok pejabat yang akan menduduki Electoral College.
Kata "college" di sini bermakna sekelompok orang dengan tugas bersama.
Orang-orang ini disebut electors, dan tugasnya adalah memilih presiden serta wakil presiden.
Pertemuan Dewan Elektoral dilakukan 4 tahun sekali, beberapa minggu setelah hari pemilihan.
Cara kerja Electoral College
Dilansir dari BBC pada Rabu 28 Oktober 2020, setiap negara bagian secara kasar punya jumlah electors sesuai jumlah penduduknya.
Semakin banyak penduduknya, maka elector-nya semakin banyak.
Masing-masing dari 50 negara bagian AS ditambah Washington DC memiliki jumlah electoral votes yang sama dengan jumlah anggotanya di DPR ditambah dua Senator mereka.