Tangkal Radikalisme Ditengah Arus Pandemi, PC PMII Kota Pontianak Gelar Dialog Publik

Terkhusus dikatakannya saat ini dunia sedang dilanda wabah pandemi covid-19, tentu akan menjadi kesempatan bagi para gerakan radikal dalam memanfaatan

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/Muhammad Rokib
Pelaksanaan dialog Publik tentang gerakan Radikalisme di tengah arus pandemi covid-19. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Pontianak menggelar dialog Publik dengan tema menangkal gerakan Radikalisme di tengah arus pandemi covid-19, Selasa 3 November 2020.

Pada kegiatan ini menghadirkan pemateri dari Akademisi IAIN Pontianak, Dr. Zulkifli Abdillah, MA. Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Komarudin diwakili oleh Kasat Binmas Kompol Gatot Purwanto dan Ketua FKPT Provinsi Kalbar, Dr. H. Wajidi Sayadi, M.Ag, serta sejumlah mahasiswa.

Ketua PC PMII Kota Pontianak, Farizal Amir menyampaikan bahwa kegiatan tersebut digelar dalam rangka untuk memberikan pamahaman kepada mahasiswa bahwa bahayanya radikalisme dikalangan mahasiswa.

Terkhusus dikatakannya saat ini dunia sedang dilanda wabah pandemi covid-19, tentu akan menjadi kesempatan bagi para gerakan radikal dalam memanfaatan kondisi untuk mempengaruhi mahasiswa.

Karena dinilainya yang menjadi sasaran utama oleh gerakan radikal adalah mahasiswa.

Baca juga: Cegah Kerumunan Pemberkasan CPNS di RSJ Sungai Bangkong, Test Akan Dibagi 2 Tempat Secara Online

"Pertama tujuannya masalah paham radikalisme, karena ditengah pandemi ini menjadi kesempatan bagi gerakan radikal untuk memperalat kawan-kawan mahasiswa, baik pada aksi dan mahasiswa lainnya,"

"Kita juga khawatir akan menggangu kondusifitas di Indonesia, Kalbar dan Pontianak khususnya perguruan tinggi atau kampus dan anak sekolah juga yang menjadi kekhawatiran kami," kata Farizal Amir.

Kemudian, Farizal juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut digelar juga dalam rangka untuk membantu dalam artian sinergi dengan pihak aparat kepolisian, serta Pemerintah dalam menangkal paham radikalisme di Kalimantan Barat, dan khususnya di Kota Pontianak.

"Berharap dengan adanya kegiatan ini, menjadi evaluasi Polresta dan Walikota untuk mewaspadai bahayanya paham radikal," ungkapnya.

Menurutnya kejadian di Sungai Pinyuh beberapa waktu lalu tentu harus menjadi pembelajaran penting bagi kita semua agar berhati-hati terhadap gerakan radikal yang mulai masuk di wilayah Kalbar.

Dengan itu, digelarnya dialog Publik ini tentu merupakan salah satu upaya bahwa pihaknya tak menginginkan peristiwa itu terjadi kembali.

"Khawatir masih ada gerakan radikal yang masih belum dideteksi oleh pihak kepolisian. Semoga dengan kegiatan ini bisa membantu pihak kepolisian dan Pemerintah dalam menangkal paham radikal. Khususnya peran PMII dalam menangkal paham radikal," pungkasnya.

Pada dialog tersebut digelar dengan Penerapan protokol kesehatan covid-19 dengan ketat 3M, memakai masker dan menjaga jarak serta diutamakan mencuci tangan sebelum dimulai. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved