Sentil Emmanuel Macron, PM Kanada Justin Trudeau Ingatkan Kebebasan Berekspresi Ada Batasnya
“Hal itu tak bisa dibenarkan dan Kanada dengan sepenuh hati mengutuk aksi tersebut bersama rekan kami, Prancis, yang harus melalui masa-masa sulit,”
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau ikut angkat bicara terkait pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Trudeau mengungkapkan pihaknya menunjung kebebasan, namun dia menegaskan tetap ada batasannya.
“Kami selalu mendukung kebebasan untuk berekspresi, tetapi kebebasan itu bukannya tanpa ada batasan,” ujarnya kepada AFP.
“Kami berhutang pada diri sendiri untuk bertindak dengan menghormati orang lain dan berusaha tidak sewenang-wenang atau melukai semua yang berbagi masyarakat dan planet dengan kita,” tambah Trudeau.
Meski mengkritik pernyataan Macron, Trudeau menegaskan tak setuju dengan tindakan kekerasan di Prancis.
“Hal itu tak bisa dibenarkan dan Kanada dengan sepenuh hati mengutuk aksi tersebut bersama rekan kami, Prancis, yang harus melalui masa-masa sulit,” tambahnya.
Sebelumnya, Macron sempat menegaskan tak akan melarang penerbitan karikatur Nabi Muhammad meski telah timbul sejumlah insiden.
Menurut Macron karena hal itu merupakan bagian dari kebebasan berbicara dan berekspersi yang merupakan nilai-nilai yang dianut negaranya.
Baca juga: Daftar Produk Prancis yang Beredar di Indonesia: Ada Fashion, Otomotif, Kosmetik hingga Makanan
Padahal, gambar dan karikatur Nabi Muhammad merupakan sesuatu yang sangat dilarang bagi umat Muslim.
Karikatur Nabi Muhammad sempat membuat seorang guru sejarah di luar kota Paris dipenggal, Jumat (16/10/2020).
Guru bernama Samuel Paty itu dipenggal tak lama setelah mengadakan diskusi dan memperlihatkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya.
Tak sampai sebulan kemudian, serangan penusukan dan pemenggalan terjadi di sebuah gereja di Nice, yang menyebabkan tiga orang tewas.
Seruan Boikot Produk Prancis
Pernyataan Emmanuel Macron memicu reaksi dari berbagai belahan dunia, terutama dari warga negara dengan mayoritas penduduk muslim.
Tak sekadar menyampaikan protes keras, sebagian warga juga melakukan boikot terhadap produk-produk Perancis.
Ajakan untuk boikot produk Prancis dilakukan setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron mengeluarkan pernyataan yang dinilai menyudutkan Islam.
Tak hanya di negara Timur Tengah, seruan boikot produk Perancis yang disampaikan dari Indonesia, khususnya Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahkan mengeluarkan imbauan kepada umat Islam Indonesia untuk memboikot segala produk asal negara Perancis.
Selain aksi boikot, MUI juga meminta Presiden Perancis Emmanuel Macron mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada Ummat Islam se-Dunia.
Seruan boikot MUI dilayangkan melalui surat pernyataan Nomor: Kep-1823/DP-MUI/X/2020 tertanggal 30 Oktober 2020.
"MUI menyatakan sikap dan mengimbau kepada Ummat Islam Indonesia dan dunia untuk memboikot semua produk yang berasal dari negara Perancis," bunyi salah satu pernyataan dalam surat yang ditandatangani Wakil Ketua Umum MUI, Muhyiddin Junaidi dan Sekjen MUI Anwar Abbas itu.
Baca juga: Stimulus Listrik Gratis PLN November 2020, Klaim Token Listrik Gratis di Www.pln.co.id dan WhatsApp
Pemboikotan ini sebagaimana yang telah diserukan oleh sejumlah negara lain, seperti Turki, Qatar Kuwait, Pakistan, dan Bangladesh.
Boikot ini dilakukan setidaknya hingga Macron mencabut perkataannya dan meminta maaf pada Ummat Islam dunia yang disebut berjumlah 1,9 milyar jiwa di seluruh dunia.
Meminta menarik dubes RI di Paris MUI juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk menekan dan mengeluarkan peringatan keras kepada Perancis dengan cara menarik sementara Duta Besar Republik Indonesia yang ada di Paris.
Tak hanya itu, desakan juga dialamatkan pada Mahkamah Uni Eropa agar mengambil tindakan yang tegas.
"Mendesak kepala Mahkamah Uni Eropa untuk segera mengambil tindakan dan hukuman kepada Presiden Perancis atas tindakan dan sikap Presiden Emmanuel Macron yang telah menghina dan melecehkan Nabi Besar Muhammad SAW," tulis surat tersebut.
MUI mengajak semua pihak untuk menghentikan penghinaan terhadap Nabi Muhammad dengan cara dan atas alasan apa pun, termasuk pembuatan karikatur.
Termasuk bagi Muslim di Indonesia agar dalam menyampaikan pendapat bisa tetap menjaga kedamaian antar umat beragama.
"Mengimbau kepada Ummat Islam Indonesia agar kiranya dalam menyampaikan aspirasi hendaknya dilakukan secara damai dan beradab," imbau MUI.
MUI mengacu pada pernyataan Komisi HAM PBB yang menganggat penghindaan juga pelecehan pada Nabi Muhammad SAW tidak termasuk dalam kebebasan berekspresi.
Sehingga mengecam apa yang dilakukan oleh Presiden Macron, dan menyebutnya sebagai Kepala Negara yang angkuh dan sombong, juga tidak menghiraukan masyarakat dunia lainnya, termasuk Umat Islam.
Apa saja produk Perancis yang beredar di Indonesia?
Berikut ini deretan merek terkemuka Perancis di Indonesia:
1. Danone
Danone merupakan perusahaan multinasional yang berbasis di Paris, Perancis.
Produk utamanya yakni berbagai kebutuhan rumah tangga yang sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia, Danone adalah pengendali saham PT Tirta Investama yang memproduksi minuman air mineral, Aqua.
Perusahaan air kemasan ini sebelumnya sempat tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat PT Aqua Golden Missisippi Tbk (AQUA) sebelum kemudian keluar dari bursa.
Beberapa produk Danone di Indonesia yang sangat populer antara lain biskuit, susu bayi, serta makanan dan minuman nutrisi.
2. Total
Total adalah salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia.
Di Indonesia, perusahaan ini dikenal luas karena keberadaan SPBU miliknya di berbagai kota dan menjadi pesaing bagi jaringan SPBU Pertamina.
Selain berbisnis di sektor ritel BBM, Total juga menggarap banyak ladang-ladang minyak dan gas di berbagai pelosok Indonesia.
Selain minyak, produk Perancis pabrikan Total yang cukup laris manis di Indonesia adalah pelumas motor dan mobil.
3. Accor
Accor merupakan jaringan hotel yang beroperasi di ratusan negara, termasuk Indonesia.
Di Tanah Air, Accor hadir dalam jaringan hotel dengan nama Ibis, Fairmont, Pullman, Novotel, dan Mercure.
Di laman resminya, jaringan hotel Accor beroperasi di 110 negara yang mengoperasikan hotel mewah hingga hotel kelas budget.
Total okupansinya di seluruh dunia rata-rata sebesar 630.000 per hari.
4. Airbus
Airbus merupakan perusahaan aviasi terbesar bersama dengan Boeing asal Amerika Serikat.
Produsen pesawat komersial ini bermarkas Tolouse yang juga jadi lokasi fasilitas produksi terbesarnya.
Perusahaan ini juga tercatat memiliki kantor pusat kedua di Leiden, Belanda.
Selain pesawat terbang, Airbus juga memproduksi helikopter, satelit, dan alutsista.
Garuda Indonesia dan Lion Air adalah konsumen terbesar Airbus di Indonesia.
5. Michelin
Michelin adalah konglomerasi yang memproduksi ban kendaraan. Kantor pusatnya berada di Clermont, Perancis.
Michelin tercatat menjadi perusahaan dengan penjualan ban paling mendunia setelah Bridgestone dihitung dari pangsa pasarnya.
Di Indonesia, ban-ban produksi Michelin banyak terpasang di berbagai jenis kendaraan antara lain motor, mobil, truk, bus, dan kendaraan tambang.
Produk Perancis lain di Indonesia
Selain lima perusahaan tersebut, beberapa merek kenamaan produk Perancis lain asal Perancis di Indonesia antara lain Peugeot (otomotif), Renault (otomotif), Garnier (kosmetik), dan Loreal (kosmetik).
Lalu ada pula Lacoste (fashion), Louis Vuitton (fashion), Citroen (otomotif), Doux (makanan), Chanel (fashion), Bic (alat tulis), dan BNP Paribas (keuangan).
Selain itu, Indonesia sendiri sangat bergantung pada Perancis dalam hal pengadaan alutsista, terutama senjata dan amunisinya.
------------------------------------------
Sebagian Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul MUI Serukan Boikot Produk Perancis, Ini Daftar Merk Terkemuka Perancis di Indonesia,
Editor: Amirullah
Sebagian artikel ini telah tayang di KompasTV dengan judul Sentil Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau: Kebebasan Berekspresi Ada Batasnya