Pokdarwis SULTAN Sayangkan Banyak Track Jembatan Rusak di Kawasan Wisata Mangrove Kayong Utara
Dia berharap wisata mangrove dapat menjadi destinasi pilihan setelah pandemi Covid-19 usai.
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Kelompok Sadar Wisata Sutera Alam Air Intan (SULTAN) menyayangkan banyaknya gertak atau track jembatan kayu yang rusak di area wisata Mangrove Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
Ketua Pokdarwis SULTAN, Tengku Muhammad Agus Setiawan mengatakan, padahal kunjungan ke kawasan wisata itu cukup ramai, terutama saat musim libur.
"Bisa kita lihat, pagar pembatas gertaknya sudah banyak rusak, ada juga yang pagarnya tidak kuat lagi.
Sehingga rawan kecelakaan jika pengunjung menyandarkan badannya di pagar yang sudah banyak goyang tersebut," katanya, Minggu 1 November 2020.
Dia berharap fasilitas objek wisata mangrove menjadi perhatian dari Pemerintah Daerah.
Baca juga: Tanam Bibit Sejak 9 Tahun Silam, Kini Kawasan Mangrove di Mempawah Sudah Mencapai 2700 Hektare
Khususnya untuk melakukan perbaikan serta pengelolaan kawasan wisata ini.
Dia berharap wisata mangrove dapat menjadi destinasi pilihan setelah pandemi Covid-19 usai.
"Bukan hanya sekadar menjaga dan merawat.
Akan tetapi untuk menjadikan mangrove sebagai ekowisata Sukadana.
Kan sayang kalau ada bangunan yang dapat dikelola.
Apa lagi bisa menjadi daya tarik wisata kalau dikemas sebaik mungkin," harapnya.