Dinkes Lakukan Koordinasi Terkait Pemeriksaan Penumpang Bus dari Luar Sintang
Sebab menurut Florentinus Anum, 80 persen penyebaran corona di Kabupaten Sintang karena riwayat perjalanan ke luar daerah.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, akan berkoordinasi dengan instansi terkait menindaklanjuti saran PJS Bupati Sintang yang mendorong Satgas melakukan pemeriksaan terhadap penumpang bus.
"Ini lagi kita rencanakan bersama pihak terkait, tetutama dari pihak Satpol PP, Dishub dan kepolisian, minimal rapid penumpang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh.
Diberitakan sebelumnya, Penjabat Sementara Bupati Sintang, Florensius Anum mendorong Satgas Penanganan dan Pencegahan Covid-19, gencar melakukan langkah pencegahan, guna memutus mata rantai penyebaran corona di Kabupaten Sintang.
Sebab menurut Florentinus Anum , 80 persen penyebaran corona di Kabupaten Sintang karena riwayat perjalanan ke luar daerah.
Baca juga: Florentinus Anum: Sintang Lestari Butuh Perencanaan yang Baik
Data menunjukan bahwa 80 persen kasus penyebaran corona di Sintang ini berasal dari luar daerah.
"Saya sudah larang ASN, pejabat dan saya sendiri untuk tidak melakukan perjalanan dinas ke luar daerah.
Kecuali dipanggil Gubernur atau Presiden.
Saya tidak mau tugas keluar, pulang ke Sintang bawa virus untuk keluarga dan masyarakat," tegas Florentinus Anum.
Selain meminta masyarakat, ASN untuk membatasi bepergian ke luar daerah, Anum juga meminta Satgas agar memperbanyak upaya pencegahan.
Baca juga: Sepekan Operasi Zebra, Satlantas Polres Sintang Sudah Bagikan 200 Masker dan Hand Sanitizer
Anum menyarankan agar sesekali penumpang bus luar kota yang masuk di Sintang dilakukan tes.
"Yang datang kalau bisa satgas melakukan tindakan.
Misalnya bus yang masuk itu, sekali-sekali dirapid test, diswab juga semua penumpangnya.
Ya nggak tiap hari tapi kan, seperti di Pontianak, penumpang pesawat dari Jakarta sering diswab, kadang dapat yang positif," ujar Anum.
Menurut Anum, jika tidak dilakukan pemeriksaan, ada tidaknya kasus corona tidak akan diketahui.
"Kita tidak tahu, yang datang dari luar daerah terpapar atau tidak.
Kalau terpapar bagaimana, terus dibawa ke keluarga dan ke kantor," ungkapnya.