Virus Corona Masuk Kalbar

Gubernur Kalbar Terpapar Covid-19 Ini Cara Sutarmidji Menjaga Kondisi Tubuh Agar Mampu Melawan Virus

Bagaimana tubuh Gubernur Kalbar tersebut melawan virus simak penuturannya pada awak media.

Editor: Syahroni
TRIBUN PONTIANAK/Anggita Putri
Gubernur Kalimantan Barat , H Sutarmidji selalu melakukan Swab Test PCR setiap 10 hari sekali. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji membagikan pengalamannya menjaga tubuh dari infeksi Covid-19.

Bang Midji mengaku sudah dua kali terpapar virus corona dan ia bersyukur kondisi tubuhnya masih bisa melawan.

Bagaimana tubuh Gubernur Kalbar tersebut melawan virus simak penuturannya pada awak media.

Mantan Wali Kota Pontianak ini menjelaskan dua kali terpapar Covid-19 dengan hasil pemeriksaan swab yang memiliki kandungan copies virusnya mencapai 4,89  tapi masih kategori negatif. 

Sedangkan yang keduanya ditemukan kandungan 24 copies virus dengan kategori Positif Covid-19.

Saat mengetahui tubuhnya terpapar corona, Sutarmidji rutin melakukan terapi menggunakan air panas dicampur dengan beberapa tetesan minyak kayu putih. 

Dengan hal tersebut menurutnya sangat efektif dalam menjaga pernafasan.

 “Jadi siapkan gayung air, lalu diisi air panas setengah gayung dan masukan tiga tetes minyak kayu putih. Bukan minyak angin ye,” ujar Sutarmidji, Selasa 27 Oktober 2020.

Lalu setelah itu tutup permukaan gayung dengan telapak tangan. Letakan hidung dan mulut antara 2 telapak tangan.

Setelah itu tiup uap airnya, hirup dengan hidung, lalu dengan mulut, selama 3 menit.

 “Kita juga perlu menjaga imunitas dan kalau ada obat dokter harus diminum. Kalau saya untuk menjaga imunitas tubuh ditambah dengan  istirahat yang cukup, makan buah-  buahan,madu dan lainnya. Selain itu yang saya rutin lakukan adalah terapi uap air panas yang sudah ditetesi minyak kayu putih tadi,” ujarnya.

Gubernur Sutarmidji juga rutin berjemur.

Biasanya ia mengaku tidur diatas pukul 00.00 malam, tapi apabila pukul 23.00 WIB dirinya sudah mematikan Handphone berarti dirinya sudah tidur dan istirahat.

Adapun jangka isolasi yang ia lakukan selama 3 sampai 4 hari sampai dirinya sudah dinyatakan negatif barulah melakukan aktivitas lagi.

“Karena kondisi saya sudah negatif jadi boleh bepergian atau beraktivitas, tapi kalau masih positif saya tidak mau berkeliaran. Sekarang sudah sembuh saya tetap menggunakan sarung tangan dan menggunakan masker. Setelah ke kantor langsung pulang,” jelas Sutarmidji.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved