Dokter dan Nakes Terpapar Covid-19, IGD RSUD Ketapang Tutup Serta VIP RSUD Sintang Setop Operasional
Perawat 10 orang itu yang paling banyak perawat dari IGD. Kalau dari manajemen itu dari bidang keuangan dan kepegawaian.
Penutupan sementara pelayanan ruang perawatan VIP selama 14 hari kedepan, untuk dilakukan penelusuran kontak tracing pada Nakes di RSUD Sintang, dan proses perawatan Nakes yang terkonfirmasi positif. "Proses isolasi mandiri nakes yang bergejala, pengalihan tempat tugas nakes di ruang VIP ke IGD, dan (RSUD) kekurangan SDM, khususnya tenaga keperawatan," beber Rosa.
Hingga Senin 26 Oktober 2020 ini, total Nakes di Kabupaten Sintang yang terpapar Covid-19 mencapai 18 orang. Jumlah ini terdiri atas 7 Nakes di RSUD Ade M Djoen dan 11 Nakes yang bertugas di Puskemas jajaran Diskes Sintang.
"Total 18 nakes yang terpapar. Untuk di Dinkes jajaran, 8 orang sudah sembuh. Sisa 3 orang dirawat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Harysinto Linoh kepada Tribun.
Sementara itu, untuk tenaga kesehatan RSUD Ade M Djoen Sintang yang positif terkonfirmasi corona sebanyak 7 orang. Rinciannya 1 cleaning service dan 6 Nakes. Dari 7 orang tersebut, 2 sudah sembuh dan kembali bekerja, satu lagi menjalani isolasi mandiri.
Saat ini, masih ada 4 orang Nakes RSUD Sintang yang dirawat di RIM. Selain itu, ada 9 orang melakukan isolasi mandiri, 14 orang bergejala dan 21 orang dalam pantauan. Akibat bertambahnya jumlah Nakes yang terpapar covid-19 di RSUD Ade M Djoen, managemen rumah sakit memutuskan untuk menutup sementara pelayanan ruang perawatan VIP RSUD Ade M Djoen Sintang.
Menurut Sinto, sebagian besar Nakes yang terpapar Corona, bukan karena kontak erat dengan pasien yang dirawatnya, melainkan ada riwayat perjalanan. "Dia tepapar bukan karena pekerjaan penanganan pasien, justru ada riwayat perjalanan," ungkap Sinto.
Terhadap Nakes yang terpapar, Sinto memastikan diberikan perawatan maksimal hingga sembuh. "Kita rawat sampai sembuh maksimal. Kita tidak bedakan pasien. Kita rawat sepenuhnya kita istirahatkan," jelasnya.
Untuk Nakes yang terpapar Corona di RSUD Ade M Djoen Sintang, ada yang memang kontak erat dengan pasien yang dirawat. Selebihnya riwayat perjalanan dan keluarga. "Ada yang akibat kerja, perjalanan dan keluarga. Saat ini kita lakukan kontak tracing," ujar Direktur RSUD Ade M Djoen Sintang, Rosa Trifina.
Zona Oranye
Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan ada empat daerah kembali berada pada zona oranye penyebaran Covid-19 di Kalbar. Adapun empat daerah yang berada pada zona oranye penyebaran virus Covid-19 adalah Kota Pontianak, Bengkayang, Landak , dan Kubu Raya.
Sedangkan daerah lainnya berada pada zona kuning yakni Kabupaten Sanggau, Sambas, Sekadau, Kota Singkawang, Ketapang, Mempawah, Kapuas Hulu, Melawi, Kayong Utara, Sintang.
“Hari ini ada empat kabupaten kita yang berubah. Padahal minggu lalu kan kuning semua. Artinya adapeningkatakan kasus di daerah tersebut. Sebenarnya yang penting adalah angka kesembuhan,” ujarnya.
Ia mengatakan yang namanya virus untuk menjaga seluruh masyarakat agar terhindar dari virus tersebut tentu agak susah. Akan tetapi bisa ditekan angka penyebarannya secara perlahan dan menjaga diri bagi yang ada komorbidnya.
Di tempat yang sama, Kadiskes Kalbar Harisson menjelaskan bahwa peningkatan kasus dari zona kuning ke oranye karena daerah tersebut rutin melaskanakan swab.
“Sekarang kalau kita rajin swab maka akan ketahuan. Tapi kalau tidak melakukan swab tidak ketahuan karena banyak yang OTG. Namun perlu diperhatikan kalau yang OTG jumlah virusnya banyak ini berpotensi menjadi gejala yang berat dan bisa dirawat di RS,” jelasnya.
Ia mengatakan seperti pengalaman yang sudah- sudah. Ketika pasien ada komorbid seperti diabetes dan hipertensi dinyatakan Positif Covid-19 pasti akan dirawat di RS.