Penanganan Covid
WHO Pastikan 184 Negara Bergabung Dalam Program Vaksin Covid-19
Negara-negara pembiayaan diri dalam skema Covax dapat meminta dosis vaksin yang cukup untuk 10-50% dari populasi mereka,
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan 184 negara telah bergabung dengan fasilitas Covax.
Program ini bertujuan untuk membiayai vaksin Covid-19 untuk didistribusikan secara adil ke negara-negara kaya dan miskin.
"Berbagi vaksin secara merata adalah cara tercepat untuk melindungi masyarakat berisiko tinggi, menstabilkan sistem kesehatan dan mendorong pemulihan ekonomi global yang benar-benar," kata Tedros kepada media dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, seperti dilansir Reuters, Selasa 20 Oktober 2020.
Baca juga: Herkulanus Minta Dewan Landak dari PDIP Serap Aspirasi Konstituen
Baca juga: Pesan Wakil Rektor IKIP PGRI Pontianak Kepada 93 Mahasiswa Peserta Magang di Kubu Raya
Ekuador dan Uruguay adalah negara yang paling baru bergabung.
Sebelum ini China bergabung dalan fasilitas Covax.
Pada Jumat 9 Oktober 2020, Kementerian Luar Negeri China meyebutkan, akan membeli vaksin Covid-19 untuk 1% populasinya, atau 15 juta orang, melalui skema Covax.
Negara-negara pembiayaan diri dalam skema Covax dapat meminta dosis vaksin yang cukup untuk 10-50% dari populasi mereka, kata GAVI di situs webnya.
"Langkah Beijing untuk bergabung dengan program Covax berarti China "akan mendapatkan vaksin melalui fasilitas untuk proporsi populasi mereka sendiri, sama seperti dengan negara-negara lain," ujar juru bicara aliansi Vaksin GAVI, yang ikut memimpin skema itu.
Negara-negara yang didanai akan menerima dosis yang cukup untuk memvaksinasi hingga 20% populasi mereka dalam jangka panjang, kata GAVI.
Baca juga: Kadinkes Sintang Pastikan Rusun Siap Digunakan untuk Isolasi Mandiri Pasien Covid-19
Baca juga: Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan Minta Mahasiswa IKIP PGRI Pontianak Jadi Penggerak
China memiliki setidaknya empat vaksin eksperimental dalam tahap akhir uji klinis. Selain itu ada juga sedang dalam pembicaraan dengan WHO agar vaksin buatan dalam negeri mereka dinilai untuk digunakan internasional.
WHO mencatat sembilan vaksin eksperimental berada dalam peninjauan fasilitas vaksin global Covax yang bertujuan untuk mendistribusikan 2 miliar dosis pada akhir 2021.
Sebelumnya hanya 168 negara di dunia telah bergabung dengan fasilitas Covax.
Namun tidak ada negara-negara besar seperti, Rusia dan Amerika Serikat bergabung dalam fasilitas Covax yang akan mengirimkan 2 miliar dosis vaksin ke seluruh dunia pada akhir tahun depan.
Meskipun demikian WHO terus memperingatkan seluruh negara agar warganya mematuhi protokol kesehatan.
Apalagi sejauh ini masih belum pastinya ketersediaan vaksin Covid-19.
Baca juga: AGENDA Terbaru Timnas U19 Sepulang dari Kroasia Bakal Diberangkatkan Ke Perancis
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 6 Halaman 11 12 13 16 19 20 Tugas Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 2
Sejauh ini, WHO mencatat pengujian vaksin baru mencapai fase ketiga sehingga vaksin Covid-19 versi sempurna belum ada hingga saat ini.