Tren Kasus Meningkat, Pemkab Sintang Siapkan Rusunawa dan Bandiklat Sebagai Ruang Isolasi Pasien
Anum juga berbincang dengan para tim medis terdiri atas dokter, perawat, dan juga menyapa pasien yang dirawat.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG -- Pemerintah Kabupaten Sintang, bersiap menghadapi kemungkinan terburuk lonjakan kasus konfirmasi corona.
Berbagai skenario sudah mulai dibuat, guna antisipasi lonjakan kasus.
Dari total 71 kamar yang tersedia di RSUD Ade M Djoen Sintang, kini sudah terisi 57 orang pasien corona.
3 orang di antaranya dirawat intensif di Ruang Isolasi Khusus (RIK) dengan gejala berat.
Rabu siang, Penjabat Sementara Bupati Sintang, Florentinus Anum melihat langsung kondisi ruang isolasi pasien corona di RSUD Ade M Djoen Sintang, didampingi Satgas Pencegahan dan Penanganan Corona.
Anum juga berbincang dengan para tim medis terdiri atas dokter, perawat, dan juga menyapa pasien yang dirawat.
Kunjungan Anum ke RSUD sebagai upaya antisipasi lonjakan kasus corona. Sebab, beberapa pekan terkahir, kasus konfirmasi corona meningkat.
"Total pasien yang dirawat ada 57 orang. 54 orang dirawat di RIM dan 3 orang di RIK.
Tentu angka yang tinggi ini perlu penanganan khusus," kata Anum, Rabu 14 Oktober 2020.
Baca juga: Sepuluh Daerah Zona Oranye di Kalbar Berpotensi Menjadi Zona Merah Risiko Penyebaran Covid-19
Anum menyebut, trend penambahan kasus konfirmasi akhir-akhir ini meningkat karena satgas sangat masif melakukan tes swab, kepada masyarakat yang terindikasi terkonfirmasi corona, baik di tempat umum, di klaster masyarakat, di kantor pemerintah dan swasta.
Tes swab masif dilakukan supaya cepat menemukan kasus baru, agar ketika ditemukan langsung mendapat penanganan dan tingkat pencegahan maksimal dilakukan pada kontak erat terdekat.
"Jangan sampai tidak ketemu, berbahaya kalau lost kontak, orang positif berkeliaran di luar, ini masalah kesehatan masyarakat.
Maka saya mengatakan masalah covid bukan masalah medis sebenarnya, sudah masalah sosial. Ketika sudah tekonfirmasi seharusnya sudah diisolasi supaya tidak menggangu masyarakat lain," beber Anum.
Guna mengantisipasi lonjakan kasus baru, Anum menyiagakan rumah susun sebagai tempat isolasi pasien corona.
Baca juga: Kadiskes Harisson Sebut 55 Kasus Konfirmasi Covid-19 di Kalbar Dinyatakan Sembuh
Selama ini, Rusun yang diresmikan sebelum corona tersebut digunakan sebagai tempat perawat untuk beristirahat.