Penanganan Covid
Doni Monardo Ingatkan Masyarakat Agar Waspada La Nina di Tengah Pandemi Covid
Doni mengatakan tidak ada negara yang betul-betul siap menghadapi ancaman bencana apapun, baik bencana alam maupun non alam.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengingatkan potensi bencana alam ditengah bencana pandemi Covid-19.
Ia berujar BMKG telah memberikan pernyataan bahwa Indonesia berpotensi terjadi La Nina hingga bulan Maret 2021.
La Nina sendiri yakni fenomena alam yang menyebabkan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi di sejumlah daerah.
"Anomali cuaca sedang dihadapi semua bangsa-bangsa di dunia," kata Doni Monardo dalam konferensi pers virtual, Selasa (13/10/2020).
Doni mengatakan tidak ada negara yang betul-betul siap menghadapi ancaman bencana apapun, baik bencana alam maupun non alam.
Oleh karena itu ia mengajak seluruh elemen masyarakat maupun pemerintahan berupaya menjaga ekosistem untuk menghindari bencana akibat La Nina.
"Pertama, ikuti semua informasi yang disampaikan BMKG, melakukan apel kesiapsiagaan di seluruh wilayah sampai terendah," tegas Doni.
Baca juga: Putus Mata Rantai Covid-19, MUI Kalbar Siap Bersinergi dengan Kodam XII Tanjungpura
Kesiapsiagaan bencana menurutnya wajib dilakukan hingga ke tingkat RT/RW.
Setelah itu dilakukan persiapan seperti tempat pengungsian sementara, perlengkapan tanggap bencana, dapur darurat, hingga kebutuhan logistik dan kebutuhan dasar lainnya.
"Alat evakuasi seperti perahu, atau bisa memanfaatkan bambu, drum, dan sebagainya jika tidak ada perahu, apapun kita siapkan. Jadi tidak boleh menyerah," imbuhnya.
Kepala BNPB juga mengingatkan untuk bersiap membersihkan gorong-gorong, selokan, maupun parit atau tempat yang berpotensi terjadi penyumbatan yang berakibat banjir.
"Lakukan susur sungai, terutama yang berpotensi terjadi penumpukan sampah yang mengakibatkan bendungan pecah dan mengakibatkan banjir bandang maupun kerugian yang besar," paparnya.
Tak lupa ia mengingatkan masyarakat juga turut mencegah terjadinya penularan virus corona, Covid-19.
Mengingat virus terus menyebabkan terjadinya kasus mencapai ribuan di Indonesia.
"Virus ini nyata dan bukan konspirasi," jelasnya.