Kepsek SMK Keling Kumang Apresiasi Langkah Dinkes Sekadau Swab Test Massal
SMK dibolehkan baik zona Hijau dibolehkan untuk tatap muka khusus pelajaran praktikum
Penulis: Marpina Sindika Wulandari | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Kepala Sekolah SMK Keling Kumang Sekadau, Petrus Rendon apresiasi langkah Dinkes Sekadau yang laksanakan swab test bagi pihak sekolah dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sekadau.
"Kami dari pihak sekolah sangat menyambut baik, mengapresiasi sekali.
Khususnya kepada Dinkes Sekadau, kita mengucapkan terimakasih karena Dinkes sudah menfasilitasi untuk Dunia Pendidikan," ungkapnya saat ditemui pada kegiatan swab test di SMK Keling Kumang Sekadau, Selasa, 6 Oktober 2020.
Petrus Rendon menuturkan swab test memang sangat penting dilakukan bagi pihak sekolah, mengingat dunia pendidikan sangat intens terutama untuk guru-guru yang berinteraksi langsung dengan para siswa. Sehingga kesehatan penyelenggara pendidikan maupun peserta pendidikan harus dipastikan.
Terlebih untuk SMK KK, siswanya juga berasal dari berbagai kabupaten, seperti Kabupaten Sekadau, Sintang, Melawi bahkan Kapuas Hulu.
"Dengan adanya program dari Dinkes, langkah awal yang baik.
Kita berharap semoga hasilnya negatif dan kita bisa melaksanakan aktivitas belajar mengajar seperti biasa," harapnya.
• SIARAN Langsung Tv One Hari Ini Tayangan ILC Malam Ini ILC 6 Oktober 2020, Rocky Gerung Hadir Lagi?
Terkait proses belajar mengajar, Petrus menjelaskan dari bulan Agustus hingga saat ini, sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan, diperkuat dengan Kepala Bidang SMK Disdik Provinsi Kalbar, ditengah pandemi Covid-19, sekolah hanya boleh melaksanakan belajar secara daring.
"Namum terkecuali untuk SMK dan Perguruan Tinggi.
SMK dibolehkan baik zona Hijau dibolehkan untuk tatap muka khusus pelajaran praktikum. Tatap muka untuk mata pelajaran kejuruan," lanjut Petrus.
Menyikapi ketentuan tersebut, pihak SMK Keling Kumang pun memberikan pilihan bagi orang tua siswa, setuju atau tidak dengan proses pembelajaran tatap muka.
"Puji Tuhan dari surat yang kita sampaikan kepada orang tua siswa, orang tua dari luar kabupaten rata-rata tidak setuju tatap muka, artinya tetap sistem daring.
Sekarang yang tatap muka hanya di lingkungan kabupaten Sekadau saja," jelas Petrus.
Proses belajar mengajar secara tatap muka yang dilaksanakan itupun hanya diikuti oleh siswa kelas X dan XI dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Contohnya jika ada guru maupun siswa yang tidak menggunakan masker, maka tidak diperbolehkan untuk mengikuti proses pembelajaran.